HeadlineNews

Sinyal rombak kabinet Jokowi, dan kemungkinan terdepaknya Menteri Nasdem

Hubungan Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, sedang tidak baik-baik saja. Dinamika politik antara kedua tokoh itu alami naik turun. Sebagai bagian gerbong besar koalisi pemerintahan, puncak ketegangan keduanya pun terjadi usai Anies Baswedan di deklarasikan sebagai Calon Presiden 2024 oleh partai tersebut.
Sinyal rombak kabinet Jokowi, dan kemungkinan terdepaknya Menteri Nasdem
Ilustrasi reshuffle (Edi Wahyono/detikcom)

POPULARITAS.COM – Hubungan Presiden RI Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, sedang tidak baik-baik saja. Dinamika politik antara kedua tokoh itu alami naik turun. Sebagai bagian gerbong besar koalisi pemerintahan, puncak ketegangan keduanya pun terjadi usai Anies Baswedan di deklarasikan sebagai Calon Presiden 2024 oleh partai tersebut.

Bagi koalisi pemerintahan Joko Widodo, sikap Surya Paloh tersebut dianggap terlalu dini. Sebab semestinya, bicara penerus pemimpinan nasional 2024 mendatang, seharusnya sebagai sikap resmi gerbong koalisi.

Ketidaksukaan Joko Widodo atas sikap politik Partai Nasdem itupun, ditampakkan lewat gestur tubuh. Hal tersebut terjadi ketika HUT Partai Golkar ke-58 pada 2 Oktober 2022. Kala itu, Presiden RI itu menolak dengan halus saat Surya Paloh ingin merangkulnya.

Begitu juga, saat resepsi pernihakan putra Joko Widodo, Kaesang Pangraep pada 11 Desember 2022, Surya Paloh tidak hadir di acara dan momen penting itu. Ketua Umum Partai Nasdem itu hanya mengirimkan surat dan mengabarkan dirinya sedang berobat ke Jerman.

Paska deklarasi Anies Baswedan, angin perombakan terhadap kabinet bertiup kencang. Sejumlah politisi, dan juga partai-partai koalisi mendesak agar Menteri Nasdem dikeluar dari Kabinet Indonesia Kerja (KIK) jilid 2.

Desakan itu, salah satunya disampaikan oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Dikutip dari tempo.co, politisi itu menyindiri dengan menyatakan, biru keluar dari pemerintahan Jokowi.

Hal tersebut disampaikan Hasto ketika menjelaskan lukisan di Gedung B Kantor DPP PDIP terkait dengan peristiwa perobekan warna biru bendera Belanda di Hotel Yamoto, Surabaya pada 19 September 1945.

Beberapa hari berselang, Hasto juga menyebut partainya mendukung rencana reshuffle. Menurutnya, Jokowi memerlukan menteri yang loyal dan solid untuk menyelesaikan masalah rakyat.

“Supaya nanti di Pemilu 2024 dalam kondisi sense of happiness yang tinggi. Karena kabinet saat ini telah mencapai sejumlah prestasi yang tinggi dalam memikirkan rakyat,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Oktober 2022, dikutip dari tempo.co

Awal Januari 2023, perihal isu perombakan kabinet kembali disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo. Hal tersebut diungkapkannya saat berada di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/1/2023).

“Ya tunggu saja,” ujar Jokowi singkat di Pasar Tanah Abang, Jakarta, dikutip dari laman Antara.

Ketika disinggung terkait kemungkinan adanya perubahan posisi partai politik di jajaran kabinet, Jokowi kembali menjawab “tunggu saja,”.

Sinyalemen perombakan Kabinet Indonesia Maju pada 2023 bukan kali pertama disampaikan oleh Presiden Jokowi.

Pada akhir tahun lalu tepatnya 23 Desember 2022, ketika disinggung mengenai hasil survei dari sebuah lembaga survei terkait persetujuan responden agar dilakukan “reshuffle” kabinet, Jokowi menjawab bahwa terdapat kemungkinan untuk mengubah posisi menteri. Namun, Jokowi tidak menyebut waktu pasti untuk perombakan kabinet itu.

“Mungkin. Ya nanti,” kata Jokowi di Bendungan Sukamahi, Bogor, Jawa Barat.

Presiden Jokowi tercatat sudah tiga kali melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. “Reshuffle” pertama Kabinet Indonesia Maju dilakukan Jokowi pada 23 Desember 2020. Saat itu, ada enam menteri baru sebagai menteri kesehatan, menteri sosial, menteri agama, menteri perdagangan, menteri kelautan dan perikanan, serta menteri pariwisata dan ekonomi Kreatif.

Lalu, “reshuffle” kedua dilakukan Jokowi pada pada 28 April 2021 dengan melantik dua menteri baru sebagai menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi dan juga menteri investasi/kepala BKPM. Kemudian, “reshuffle” ketiga dilakukan Jokowi pada dengan 15 Juni 2022 dengan melantik figur baru untuk jabatan menteri perdagangan, menteri ATR/kepala BPN, wakil menteri ATR/wakil kepala BPN, wakil mendagri, serta wakil menteri ketenagakerjaan.

Shares: