Dinas Kebudayaan dan Pariwisata AcehNews

Taman Kota Tibang Bisa Jadi Referensi Untuk Isi Akhir Pekan

Taman Kota Tibang.

POPULARITAS.COM – Jika di Jakarta ada Taman mini Indonesia, di Banda Aceh terdapat hutan mini Indonesia. Yaitu hutan kota Tibang yang disulap dalam bentuk taman. Lokasi ini menjadi salah satu objek wisata edukasi dan lingkungan.

Taman hutan kota Tibang memiliki luas area sekitar 6,75 Hektare. 150 tanaman khas Nusantara ditanami tanaman langka dengan total pohon berjumlah 3.500. Termasuk tanaman langka khas Aceh seperti, jeumpa puteh dan jeumpa kuneng, jampee, bak manee, jati emas dan bak gelumpang.

Taman yang berisi pohon-pohon khas itu, sebagian ditanam serentak oleh 99 kepala daerah, mulai dari walikota Sabang hingga Jayapura, Papua. Dengan menanam bibit pohon khas daerah masing-masing. Dan ini cukup bermanfaat bagi generasi muda yang ingin mengetahui pohon asli Indonesia.

Taman Kota Tibang. (popularitas/dani)

“Ke 99 itu, ditanam oleh para walikota daerah pada acara Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) pada Tahun 2011 lalu,” kata salah seorang pengelola Hutan Kota Tibang, Rahmat beberapa waktu lalu.

Bukan hanya itu, Mantan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan istrinya turut menanam pohon di hutan kota itu. Mereka menanam pohon Rembesi (Samanea saman) yang ditanam akhir 2010 lalu.

Awalnya, kawasan hutan kota ini dulunya lahan kosong yang terlantar. Namun setelah dibangun oleh Pemerintah Kota Banda Aceh, BNI dan yayasan Bustanuslatin, kini kawasan hutan kota ini menjadi tempat favorit bagi kaula muda.

Untuk membuat pengunjung cepat mengenali nama pohon di areal tersebut, pengelola hotan kota tibang memasang papan nama dari setiap tumbuhan. Lengkap dengan bahasa latin dan bahasa Indonesia. Khusus pepohonan khas Aceh, dilengkapi dengan nama bahasa Aceh.

Saat berkunjung ke lokasi ini, untuk masuk ke hutan kota Tibang ini harus melalui jembatan gantung besi. Panjangnya sekitar 12 meter yang melintasi kolam ikan. Dan jembatan ini salah satu tempat bagi pengunjung yang suka berswafoto.

Setelah melewati jembatan, pengunjng akan menemui papan informasi dan juga peta terdapat di pintu masuk. Beragam informasi flora dan fauna yang ada di hutan kota Tibang ada di papan tersebut.

Pengunjung juga bisa menikmati puluhan makam kerajaan Aceh yang juga berada di dalam hutan kota. Aneka permainan untuk anak-anak juga ada di taman itu.

Paling banyak dikunjungi kaula muda ialah jembatan tajuk yang berada di selatan hutan kota tibang. Jembatan ini cocok buat penggemar swafoto, jembatannya pun begitu instagramable.

Sejumlah fasilitas pendukung lainnya, berupa kantin, toilet, mushalla juga tersedia di lokasi itu. Untuk menuju ke Hutan Kota Tibang, pengunjung hanya menempuh jarak sekitar 15 menit dari pusat Kota Banda Aceh.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin mengajak seluruh pelaku dan pengelola wisata disiplin sertifikat cleanliness, health, safety, environmental sustainability (CHSE) di tengah pandemi COVID-19.

“Penerapan CHSE secara displin akan menekan penyebaran Covid-19 dan mengembalikan kembali geliat sektor wisata,” kata Jamaluddin.

Untuk menjaga agar sektor pariwisata tetap eksis adalah dengan disiplin menerapkan CHSE yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Shares: