News

4 Kecamatan di Aceh Utara Masih Tergenang Banjir

Banjir genangi rumah warga Aceh Utara. (Popularitas/Rizkita)

Sebanyak 870 jiwa masih mengungsi akibat bencana banjir dan longsor sejak 04 Desember 2020 lalu di Kabupaten Aceh Utara, yang tersebar 12 titik pengungsian di empat kecamatan.

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara, tercatat, empat kecamatan tersebut yaitu, Kecamatan Baktiya Barat, jumlah desa yang masih digenangi dan belum bisa ditempati Desa Lhok Iboh 44 jiwa masih mengunsi, Blang Sialet 71 jiwa, Cot Usen 18 jiwa, Matang Paya 79 jiwa, Matang  Bayu 64 jiwa, Langsung Nibong 47 jiwa, Matang Sijuk Timu 26 jiwa, Pucok Alue Buket 33 jiwa.

Kemudian di Kecamatan Baktiya, Desa Alue Geudong dan Desa Alue Seuke, sebanyak 265 jiwa masih mengungsi.

Untuk Kecamatan Tanah Pasir,  Desa Mee Meurebo dan Desa Jrat Manyang, jumlah pengunsi 30 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Syamtalira Aron, wilayah yang masih mengunsi Desa Mampreh sebanyak 55 jiwa.

“Sebagian besar air sudah surut dan kondisi mulai normal kembali, hanya beberapa desa yang mengungsi karena air lambat surutnya, sebab lokasi desa yang rendah dan dalam.” ujar Kepala BPBD Aceh Utara, Amir Hamzah, Rabu (16/12/2020).

Selain itu kata Amir, sebanyak tiga desa yang terisolir akibat putus jembatan Desa Bukit Makarti, Kecamatan Tanah Luas, Dusun Leubok Kliet, Kecamatan Murah Mulia dan Desa Darussalam, Kecamatan Geuredong Pase.

Lanjutnya, untuk menangani warga terisolir tersebut pihaknya telah memberi bantuan satu unit rubber boat serta empat anggota BPBD untuk membantu penyebrangan dalam melakukan aktifitas untuk sementara waktu.

“Kita meminta kepada pak camat atau muspika dan perangkat desa setempat dapat berperan aktif melaporkan secara kontinu perkembangan pengungsi, mohon kerja sama seluruh instansi terkait  dalam menangani bencana banjir  dan longsor, agar pendistribusian bantuan logistik dan obat- obatan dapat berjalan dengan baik,” kata Amir Hamzah.

Editor: dani

Shares: