News

7 Mahasiswa Aceh Masih di China

Anggota DPRA berkunjung ke posko informasi mahasiswa Aceh di Wuhan. (ist)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial memastikan sebanyak 13 mahasiswa Aceh di Wuhan telah dikeluarkan dan kini sudah berada di Natuna.

Semua mahasiswa itu dalam kondisi sehat, mereka kini menunggu instruksi untuk kembali ke Aceh.

“Mereka semuanya sudah dikeluarkan dan telah berada di Natuna.  Ini sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat, selanjutnya kami hanya berkoordinasi kapan mereka dijemput,” kata Kepala Dinsos Aceh, Alhudri, Selasa, 3 Februari 2020.

Alhudri mengatakan, hasil koordinasi pihaknya dengan Kemenlu, kondisi kesehatan 13 mahasiswa Aceh itu dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Hanya saja, saat ini mereka harus melewati prosedur yang telah ditentukan.

Dirinya belum menerima informasi kapan jadwal kepastian terkait pemulangan mahasiswa tersebut.

“kalau mereka (pusat) mengatakan sudah bisa dijemput, nanti ya kita jemput. Kita jemput mungkin ke Batam,  dari sana baru kita terbangkan ke Aceh,” sebutnya.

Sementara itu sebanyak 7 mahasiswa Aceh saat masih bertahan di China. Mereka tinggal di wilayah yang berbeda di luar kota Wuhan. Terkait proses pemulangan mereka, Dinsos masih tengah menunggu komunikasi dan permintaan dari mereka apakah ingin dipulangkan atau tindak. Kendati demikian, kata Alhudri, ke tujuh mahasiswa itu masih dalam keadaan sehat dan baik saja.

“Soal belum kembalinya mereka mungkin punya pertimbangan sendiri. Mungkin mereka sedang menyelesaikan skripsi,  artinya mereka lebih tahu kondisi di sana. Tetapi kalau mereka juga meminta, Pak kami juga harus pulang, ya kenapa tidak, tetap kita pulangkan,” pungkasnya.

Adapun 7 mahasiswa Aceh yang masih berada di China ialah Desi Yuliana di Changchum,  Syarifah Huswatun Miswar di Changchum, Ulfi Maulida di Beijing, Putri Keumala Rizki Rani di Jiangsu, Salwa Islami Nathirah di Nanning, Alidha Gafur di Chongqing, dan Aisyah Protonia Tanjung di Jinhua. (dra)

Shares: