News

Alami Penyakit Komplikasi, Aqila Asal Aceh Utara Butuh Uluran Tangan Dermawan

Kondisi Aqila Fitriana yang masih berusia 20 bulan asal Desa Meunasah Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara. (Rizkita/Popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Aqila Fitriana yang masih berusia 20 bulan asal Desa Meunasah Ampeh, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, terpaksa mengkonsumsi makan dan minum menggunakan NGT atau selang yang terpasang melalui lubang hidungnya.

Pemasangan selang itu, kata Deliana Ibu kandung Aqila, rutin dilakukan sejak tiga bulan terakhir, karena Aqila tidak biasa mengunyah dan menelan seperti anak pada umumnya sebab rahang tak berfungsi.

Sehingga Aqila tak dapat mengkonsumsi makanan melalui mulut, sejak tiga bulan terakhir ini kata ibunya, makan dan minum harus dimasukan selang dan menggunkan alat yang diberikan rumah sakit.

“Kami harus menerima kenyataan bahwa anak saya divonis dokter menderita penyakit, infeksi saluran kencing, cairan didalam otak, lumpuh saraf, rahang tidak berfungsi serta gizi buruk,”  kata Delina, Sabtu (6/2/2021).

Lanjutnya, gejala penyakit Aqila dialaminya paska dua hari setelah Aqila lahir, awalnya Aqila hanya mengalami kejang-kejang saja, sejak itulah Aqila mulai masuk ke rumah sakit.

“Kondisi anak saya belum ada titik terang, bahkan semakin menurun. Apalagi dokter memberi pilihan apakah Aqila dioperasi atau rawat jalan, maka kami memilih rawat jalan tapi dengan pilihan harus beli obat dan obatnya juga pesan dari luar Aceh,” sebut Delina.

Delina mengaku pasrah dengan kondisinya saat ini, setelah dirinya memilih anaknya untuk berobat jalan, dia bahkan kebingungan mancari biaya sebab menurutnya nominal obat yang harus dibeli sangat mahal bagi mereka.

“Harga sekali tebus obat senilai Rp 1,8 juta, apalagi berobatnya jangka panjang, kami tidak sanggup, perekonomian suami saya hanya cukup makan sehari-hari dan kebutuhan dua anak saya sekolah saja,” keluhnya.

Padahan Aqila harus kembali ke rumah sakit di Banda Aceh, namun orangtua Aqila terpaksa tidak balik karena terbatas dengan biaya.

Dirinya hanya bisa pasrah melihat anaknya tak kunjung membaik dan mengharapkan bantuan dari orang dermawan, yang bisa membantu biaya pengobatan anaknya hingga sembuh.

“Anak saya menangis terus, tidur tidak nyenyak dan sering demam, kami tidak tau sampai kapan anak saya makan pakai selang. Tapi saran dokter selang ini harus diganti ke rumah sakit tujuh sampai 10 hari sekali,” katanya.

Terpisah, Kepala UPTD Puskesmas Tanah Luas, Azmi saat ditanyai mengatakan, pasien bernama Aqila Fitriana itu menderita gizi buruk karena sebelumnya pasien ini menderita penyakit penyerta lainnya, sehingga kondisinya menurun dan mengakibatkan Aqila mengalami gizi buruk.

“Pasien ini tidak dapat makan seperti anak pada umumnya, maka harus makan pakai NGT, dari catatan puskesmas sering mengalami kejang-kejang. Upaya kita lakukan adalah merujuk ke rumah sakit umum,” sebutnya.

Terkait penangan penyakitnya pihak rumah sakit hanya bisa merujuk ke rumah sakit lebih mampu secara alat menangani pasen tersebut, namun untuk asupan gizi akan pihaknya akan terus memantaunya agar konsinya membaik.

“Susu dan makanan yang kita beri sebelumnya tidak cocok dikonsumsi Aqila, pasien sering diare dan muntah-muntah, tapi selama ini sudah ditangani oleh rumah sakit, tapi kita pantau terus apalagi dia makan pakai selang jadi pasti kita pantau semampu kita disini,” katanya.

Saat ini petugas puskesmas masih melakukan pengawasan terkait kondisi Aqila apalagi Aqila mengalami gizi buruk. Menurut Azmi apabila sembuh dari penyakit yang diderita sebelumnya maka gizi buruk ini mudah ditangani.

“Sejauh ini sudah kita berikan bantuan juga semampu kita, dan pihak puskesmas terus memantau kondisinya, lagi pula selama ini orangtuanya sering menelpon dan menginformasikan kondisi anaknya,” pungkasnya.

Editor: dani

Shares: