News

Angin Kencang Rumah dan Sekolah Rusak di Aceh Besar dan Sabang

Cuaca ekstrem hujan lebat disertai petir dan angin kencang landa Aceh
Ilustari cuaca buruk. Foto: riau online

POPULARITAS.COM – Angin kencang disertai hujan mengakibatkan satu unit rumah rusak di Gampong Punie, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar.

Rumah tersebut milik Kamariah (49) rusak setelah peristiwa angin kencang dan hujan terjadi Senin (12/10/2020) sekira pukul 09.43 WIB.

“Satu unit rumah rusak akibat angin kencang dan hujan,” kata Staf Data dan Dokumentasi Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Linda,  Senin (12/10/2020).

Katanya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pembersihan dan pendataan.

Angin kencang disertai hujan lebat juga mengakibatkan 1 ruang sekolah rusak akibat tertimpa pohon tumbang di di Desa Air Dingi, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue sekira pukul 09.41 WIB.

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Dari laporan terakhir yang diterima oleh BPBA, hingga saat ini pohon yang tumbang belum dibersihkan (di Simeulue),” sebutnya.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan Provinsi Aceh telah memasuki musim penghujan, yang diperkirakan hujan akan terus terjadi hingga berakhir pada awal Januari 2021.

“Memang kita (Aceh) sedang memasuki musim hujan dari Oktober, dan diprediksikan sampai dengan awal Januari 2021. Tapi tidak setiap hari hujan,” kata Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar Zakaria Ahmad seperti dilansir laman Antara, Sabtu (10/10/2020).

Menurut Zakaria, berdasarkan prediksi BMKG mulai dua hari kedepan hampir seluruh wilayah di daerah Tanah Rencong akan diguyur hujan, sekaligus disertai angin kencang, yang puncaknya dipredikai pada November atau Desember 2020.

Ia mengingatkan warga selama musim hujan untuk mewaspadai potensi bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Apalagi, kata dia, di wilayah Barat Selatan, Simeulue, Pulau Aceh, Banda Aceh dan Sabang, sebagai wilayah rawan angin kencang.

Sedangkan untuk daerah bantaran sungai, lanjut Zakaria, harus selalu waspada terhadap bencana banjir. Selanjutnya wilayah pegunungan agar tetap berhati-hati terjadinya tanah longsor.

“Tapi untuk daerah Bener Meriah dan Takengon Aceh Tengah itu juga berpotensi terjadi banjir, karena mereka punya danau Lut Tawar,” ujarnya.

Disamping itu, Zakaria mengimbau seluruh masyarakat Aceh agar membersihkan selokan, dan tidak membuang sampah sembarangan karena bisa menyebabkan terjadinya banjir.

Kata dia, setelah musim hujan berakhir maka Aceh baru memasuki masa peralihan pada akhir Januari hingga awal Maret 2021 mendatang.

“Pada masa peralihan ini, hal yang harus diwaspadai adalah munculnya angin puting beliung. Setelah itu baru masuk musim kemarau,” ujarnya.[]

Editor: Acal

Shares: