EkonomiHeadline

Dirut PT PEMA: Transcontinent Perusahaan Pertama Lakukan Ground Breaking di KIA Ladong

BANDA ACEH (popularitas.com) – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perseroan Terbatas Pembangunan Aceh (PT PEMA), Zubir Sahim mengatakan, perusahaan Transcontinent merupakan perusahaan pertama yang melakukan ground breaking di Kawasan Industri Aceh (KIA) di Gampong Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.

Hal itu disampaikan Zubir Sahim saat peletakan batu pertama pembangunan Pusat Logistik Berikat dan Pergudangan Terpadu PT. Transcontinent, di KIA Ladong, Sabtu, 31 Agustus 2019.

“Pak Ismail Rasyid ini putra daerah Aceh, dan alhamdulillah orang pertama yang bersedia dan berkomitmen membangun lapangan kerja di KIA Ladong ini,” ungkapnya.

Senada dengan Zubir Sahim, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menuturkan obsesi pemerintah Aceh untuk menurunkan angka kemiskinan telah dibantu oleh Zubir Sahim melalui pembangunan Pusat Logistik Berikat  Transcontinent.

Nova mengapresiasi langkah berani putra asal Aceh Utara itu untuk ‘pulang’ dan membangun kampung halaman.

“Saya paham tidak mudah memulai menjadi yang pertama, tapi komitmen Pak Ismail Rasyid saya tidak pernah ragu. Hari ini beliau membuktikan itu,” ujar Nova di hadapan ratusan undangan Forkopimda dan pengusaha.

Dengan adanya Pusat Logistik Berikat ini, Nova berharap dapat memangkas cost logistik, sebab menguntungkan secara jarak yang terhubung dekat dengan Pelabuhan Malahayati.

“Ini tentu saja merupakan kemudahan yang didapat oleh pengusaha. Dan ada insentif dari pemerintah Aceh tentang sewa dan cost utilitas di lokasi juga nanti,” ungkapnya.

Nova juga berjanji, pemerintah Aceh akan melengkapi utilitas penunjang yang belum ada di KIA Ladong, seperti listrik, air, dan lainnya.

“Kita memang sudah sepakat, tidak mungkin kita menunggu sampai selesai lengkap semua dulu. Kita balik paradigmanya, kita jalan dulu kemudian infrastukturnya kita lengkapi, karena itu memang sudah tugas kita,” ujarnya.

Sementara itu, Ismail Rasyid saat ditanya jurnalis, mengapa berani mengambil langkah membangun Pusat Logistik Berikat di kawasan KIA Ladong yang notabene belum memiliki fasilitas lengkap, menuturkan persoalan itu bukan kendala baginya, melainkan langkah membangun itu diambil karena soal tanggung jawab moral.

“Saya tidak punya agenda terselubung, saya murni datang untuk Aceh. Aceh tempat saya lahir dan besar. Saya ingin berbuat untuk Aceh meskipun ini punya tantangan yang besar,” tuturnya.

Tahap awal pembangunan Pusat Logistik Berikat ini, Transcontinent telah mengeluarkan biaya sebesar Rp5 Miliar.

“Kita akan melakukan pembangunan bertahap, dan terus bersinergi dengan berbagai lintas instansi maupun Kadin Aceh, dan teman-teman IKM. Kita harapkan kehadiran Transcontinent bisa mengurangi angka kemiskinan di Aceh. Target kita seperti itu,” pungkasnya.* (ASM)

Shares: