BANDA ACEH (popularitas.com) – Direktur YLBHI-LBH Banda Aceh, Syahrul, menduga aksi demontrasi mahasiswa akan terus berlangsung untuk menolak beberapa RUU bermasalah yang sedang dipaksa untuk disahkan oleh anggota DPR RI. Di Aceh saja, sudah tiga hari berturut-turut aksi dilaksanakan.
“Kami yakin aksi ini akan terus berlangsung dan semakin besar jika pemerintah pusat, baik DPR RI dan Presiden, masih diam dengan terhadap tuntutan mahasiswa,” kata Syahrul, dinihari Kamis, 26 September 2019.
Seperti diketahui, aksi perlawanan ini terjadi karena mahasiswa meminta agar pemerintah tidak membahas RKUHP, RUU Pertambangan Minerba, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan, dan RUU Ketenagakerjaan. Selain itu massa juga meminta pemerintah agar membatalkan UU KPK yang baru, UU Sumber Daya Alam. Ditambah lagi, adanya tuntutan untuk mempercepat pembahasan RUU PKS, dan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.
“Selain itu, yang juga menjadi masalah adalah terkait dengan Pimpinan KPK yang baru yang diduga bermasalah yang telah dipilih oleh DPR, Menolak TNI Polri menempati jabatan sipil, Meminta untuk segera menghentikan pelanggaran HAM di Papua dan sekitarnya, hentikan upaya kriminalisasi aktivis, dan hentikan serta tangkap otak pelaku pembakaran hutan,” ungkap Syahrul.
Sebagai salah satu lembaga yang konsen terhadap demokrasi, penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia, kata Syahrul, LBH Banda Aceh juga akan menjadi bagian dari perjuangan besar yang saat ini sedang dilakukan oleh mahasiswa. “Maka untuk itu LBH Banda Aceh akan berkantor di jalan bersama teman-teman mahasiswa yang sedang berjuang,” kata Syahrul.
Menurutnya upaya berkantor di jalan bersama masa aksi ini merupakan wujud nyata LBH Banda Aceh untuk mendukung aksi massa yang sedang dilakukan.
“Selain itu LBH Banda Aceh akan menyediakan layanan bantuan hukum secara cepat dan langsung jika dalam aksi ini terjadi upaya kriminalisasi atau perilaku tidak manusiawi terhadap peserta aksi,” pungkasnya.* (RIL)