News

Kadisdik Aceh: Ikhtiar Memutus Rantai Pandemi COVID-19 Harus Dibarengi Dengan Doa

Kadisdik Aceh: Satgas Covid-19 Sekolah Miliki Kewenangan Penuh Menentukan Kebijakan
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmad Fitri HD

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Rachmad Fitri mengatakan, salah satu usaha dan cara lain untuk memutus rantai penularan Covid ialah dengan ikhtiar yang dibarengi dengan Doa.

”Karena ikhtiar memutuskan mata rantai pandemi COVID-19 harus dibarengi dengan doa,” katanya saat memberi sambutan Safari Subuh Berjama’ah ke-14 di Masjid Agung Darussalihin Idi, Aceh Timur, seperti dilansir laman Antara, Selasa (1/12/2020).

Ia juga meminta seluruh guru dan siswa di Kabupaten Aceh Timur untuk berwudhuk sebelum memulai proses belajar mengajar (PBM) di sekolah.

“Bukan sebatas mencuci tangan sebelum dan setelah memegang makanan dan benda lain. Tapi biasakan berwudhuk sebelum proses pembelajaran berlangsung,” kata Rahmad Fitri saat memberi sambutan Safari Subuh Berjama’ah ke-14 di Masjid Agung Darussalihin Idi, Aceh Timur, seperti dilansir laman Antara, Selasa (1/12/2020).

Ia mengatakan wudhu yang sempurna merupakan mensucikan badan dari hadas kecil. Setelah berwudhuk otomatis seseorang menjadi suci.

“Belajar dan mengajar dalam keadaan suci tentu akan lebih baik dan hasil yang dicapai juga akan lebih optimal,” kata Rahmad Fitri.

Ditambahkan, pandemi COVID-19 mengharuskan seseorang mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Tujuannya untuk mencegah dan memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona.

“Karenanya, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan akan menjalankan Program Gerakan Masker (GERMAS) di seluruh Aceh, termasuk di Kabupaten Aceh Timur,” sebut Rahmad Fitri.

Shares: