POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan kehadiran dua pembangkit listrik yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Krueng Isep di Nagan Raya dan PLTA Peusangan di Aceh Tengah akan mendukung masuknya investasi.
“Saat dua pembangkit listrik ini beroperasi penuh nantinya akan sangat mendukung masuknya investasi dan industri yang lebih besar di masa mendatang,” kata Nova Iriansyah dalam siaran pers diterima Antara di Banda Aceh, Minggu.
Ia menjelaskan tinjauan ke pembangkit tersebut guna melihat bagaimana kesiapan pasokan listrik apabila investor masuk dan melakukan investasi dan berproduksi di Nagan Raya.
“Tugas pemerintah bersama PLN dan partnernya adalah menyiapkan infrastruktur investasi termasuk tenaga listrik,” kata Nova.
Nova berharap kebutuhan daya listrik di Aceh bisa terpenuhi dalam waktu tidak terlalu lama bahkan bisa surplus.
PLTA Krueng Isep merupakan salah satu pembangkit yang dioperasikan oleh PT. Seunagan Energi. Sejak mulai dibangun pada 2010 lalu, PLTA ini resmi beroperasi pada awal Juli 2019.
Direktur utama PT. Seunagan Energi, Adi Darwanto, mengatakan sejauh ini PLN baru memberikan izin kontrak 10 Megawatt.
“Saat ini masih menunggu kontrak tambahan 10 MW dari PLN pusat. Mudah-mudahan bisa tahun ini,” kata Adi.
Gubernur Nova menyebutkan PLTA yang digerakkan dengan 3 turbin itu akan melayani kebutuhan sekitar Nagan Raya.
“Pembangkit ini tidak masuk dalam interkoneksi jaringan sumatera, spesifiknya hanya untuk memenuhi kebutuhan sekitar Nagan Raya,” kata Nova.
Nova berharap saat efektifnya pembangkit listrik 20 MW dan maksimalnya PLTU Nagan Raya semua kegiatan investasi di Aceh khususnya di Nagan Raya bisa bertambah lancar.
Gubernur Aceh juga melihat langsung proyek pembangunan PLTA Peusangan 1 dan 2 yang besarnya daya direncanakan 88 Megawatt.
Nova berharap pembangkit listrik tersebut bisa segera diselesaikan sehingga bisa memberikan kontribusi atas kecukupan kebutuhan daya listrik di Aceh.
Dalam kunjungan kerja ke PLTA Peusangan, Nova turut didampingi General Manager PT. PLN UIP Pembangkit Sumatera, Weddy B. Sudirman, GM PLN Aceh Jefri Rosiadi dan pihak Hyundai Korea.
