News

Keluarga Ingin Nama Jalan Tan Malaka Diperbanyak di Indonesia

Ahli waris mengusulkan agar Tan Malaka dijadikan nama jalan di berbagai daerah yang pernah jadi basis perjuangannya (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Pihak ahli waris ingin nama Tan Malaka dijadikan nama jalan di daerah yang pernah jadi basis perjuangannya. Tidak hanya di Sumatera Barat, tetapi juga daerah lain di Indonesia.

Hengky Novaron Arsil Datuk Tan Malaka, selaku ahli waris, mengatakan negara perlu menghargai jasa pahlawan. Terlebih, Tan Malaka salah satu aktivis yang menyuarakan kemerdekaan Indonesia di masa silam.

“Jasa dan peranan Tan Malaka sangat patut dikenang dalam ingatan sehingga Tan Malaka akan selalu terukir di sanubari para generasi penerus bangsa ini sekaligus sebagai ikhtiar melawan lupa,” ujar Hengky seperti dilansir laman CNNIndonesia.com, Sabtu (19/12).

nama Jalan Malaka hanya terdapat di Sumatera Barat, yakni di Kota Padang (sekitar dua meter) dan di Kabupaten Limapuluh Kota sampai Kota Payakumbuh (sekitar 45 kilometer).

Terpisah, Sejarawan Bonnie Triyana menilai usulan itu patut dipertimbangkan guna mengenalkan Tan Malaka kepada generasi muda. Selain itu, riwayat perjuangan Tan Malaka perlu pula lebih sering diajarkan.

“Bagaimana kita mau punya banyak nama Jalan Tan Malaka di Indonesia kalau sejarahnya saja tak dikenal,” tuturnya.

Bonnie mengatakan generasi muda bisa berbangga hati jika mengenal Tan Malaka perjuangannya. Apalagi jika banyak jalan menggunakan nama Tan Malaka.

“Ide bagus tersebut akan sangat bermanfaat jika kisah sejarahnya juga diajarkan kepada generasi muda agar mereka belajar banyak dari Tan Malaka serta bisa turut berbangga hati bahwa pada suatu masa kita pernah punya tokoh pergerakan kaliber internasional yang fasih berbicara setengah lusin bahasa,” katanya.

Bonnie juga mengatakan sejauh ini di Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan ada gang bernama Tan Malaka 1 dan 2. Namun, menurutnya masih cenderung sedikit.

Randi Reimena, sejarawan muda Sumatera Barat, mengatakan hal serupa. Di samping menambah nama jalan menggunakan nama Tan Malaka, perlu pula langkah lain untuk menghargai jasa-jasanya.

Randi Reimena, sejarawan muda Sumatera Barat, mengatakan hal serupa. Di samping menambah nama jalan menggunakan nama Tan Malaka, perlu pula langkah lain untuk menghargai jasa-jasanya.

Misalnya dengan memberikan jaminan kebebasan untuk kegiatan diskusi pemikiran-pemikiran Tan Malaka secara terbuka.

“Pada 2018 silam, pemutaran film tentang Tan Malaka dilarang di Sumatera Barat. Padahal, ada dua ruas jalan Tan Malaka di provinsi ini. Artinya, nama jalan saja belum cukup,” ucapnya.

Sumber:CNN

Shares: