Libur sekolah waktu terbaik sunat anak, ini 8 manfaatnya
Ilustrasi foto seorang ibu yang menemani anaknya usai sunat. FOTO : popularitas.com
Home Headline Libur sekolah waktu terbaik sunat anak, ini 8 manfaatnya
Headline

Libur sekolah waktu terbaik sunat anak, ini 8 manfaatnya

Share
Share

POPULARITAS.COM – Orangtua memilih libur sekolah, untuk mendaftarkan anak-anaknya sunat atau khitan. Momentum tersebut sangat tepat. Namun, penting memperhatikan prosedur terbaik dalam proses sunat bagi anak-anak laki-laki mereka.

Sunat atau sirkumsisi adalah tindakan medis yang melibatkan pengangkatan kulit penutup kepala penis (foreskin). Selain aspek budaya dan agama, sunat juga memiliki manfaat kesehatan yang telah didukung oleh berbagai penelitian medis.

Berikut ini delapan manfaat sunat untuk kesehatan anak yang dikutip dari American Academy of Pediatrics (AAP), Kamis (19/6/2025).

Deretan Manfaat Sunat untuk Anak

1. Mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih (ISK) lebih sering terjadi pada bayi laki-laki yang belum disunat, terutama pada tahun pertama kehidupan. Sunat dapat menurunkan risiko ISK hingga 10 kali lipat. Bakteri cenderung berkumpul di bawah kulit foreskin, yang dapat menyebabkan infeksi jika tidak dibersihkan dengan baik.

Dengan sunat, area penis menjadi lebih mudah dibersihkan, mengurangi risiko infeksi yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal.

2. Mencegah masalah kulit

Fimosis, kondisi di mana kulit foreskin tidak dapat ditarik kembali, dan balanitis, peradangan pada kepala penis, adalah masalah yang sering terjadi pada anak laki-laki yang belum disunat.

Sunat dapat mencegah kondisi ini dengan menghilangkan foreskin, sehingga mengurangi risiko infeksi atau iritasi yang menyakitkan. Prosedur ini juga membantu mencegah paraphimosis, di mana foreskin tersangkut dan menyebabkan pembengkakan.

3. Menurunkan risiko penyakit menular seksual (PMS)

Penelitian yang diterbitkan oleh World Health Organization (WHO) menunjukkan sunat dapat mengurangi risiko penularan beberapa penyakit menular seksual, termasuk HIV, herpes genital, dan human papillomavirus (HPV).

Meskipun manfaat ini lebih relevan saat anak memasuki usia dewasa, sunat pada masa kanak-kanak memberikan perlindungan jangka panjang. Misalnya, sunat dapat menurunkan risiko HIV hingga 60% pada populasi dengan prevalensi tinggi.

4. Mengurangi risiko kanker

Kanker penis adalah kondisi langka, tetapi risikonya lebih tinggi pada pria yang tidak disunat. Sunat dapat menurunkan risiko kanker penis dengan menghilangkan lingkungan lembap di bawah foreskin yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Selain itu, sunat juga mengurangi risiko infeksi HPV, yang merupakan faktor risiko utama kanker penis.

5. Meningkatkan kebersihan

Sunat membuat perawatan kebersihan penis menjadi lebih mudah. Penis yang disunat lebih mudah dibersihkan karena tidak ada foreskin yang dapat menampung kotoran, bakteri, atau smegma (sekresi kulit yang dapat menyebabkan bau). Hal tersebut sangat penting bagi anak-anak yang belum mampu menjaga kebersihan pribadi secara mandiri, mengurangi risiko infeksi atau iritasi.

6. Mengurangi risiko infeksi pada pasangan di masa depan

Sunat tidak hanya bermanfaat bagi anak laki-laki, tetapi juga bagi pasangan mereka di masa depan. Penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan pria yang disunat memiliki risiko lebih rendah untuk menularkan HPV kepada pasangan wanita, yang dapat menyebabkan kanker serviks. Sunat juga mengurangi risiko infeksi bakteri, seperti vaginosis bakteri pada pasangan.

7. Menurunkan risiko peradangan kronis

Peradangan kronis seperti balanoposthitis (infeksi foreskin dan kepala penis) lebih sering terjadi pada anak laki-laki yang belum disunat. Sunat dapat mencegah kondisi ini dengan menghilangkan foreskin, yang sering menjadi tempat berkumpulnya bakteri dan jamur. Hal ini membantu menjaga kesehatan penis anak dalam jangka panjang.

8. Prosedur aman dengan risiko komplikasi rendah

Sunat pada anak, terutama bayi, adalah prosedur yang relatif aman jika dilakukan oleh tenaga medis terlatih di lingkungan steril. AAP melaporkan tingkat komplikasi sunat pada bayi hanya sekitar 0,2–0,6%, dengan masalah seperti perdarahan atau infeksi ringan yang mudah ditangani.

Prosedur ini juga lebih sederhana dan cepat pulih pada anak dibandingkan pada dewasa, menjadikannya pilihan yang lebih aman di usia dini.

Meskipun sunat memiliki banyak manfaat kesehatan, keputusan ini tetap bersifat pribadi dan harus mempertimbangkan faktor budaya, agama, serta preferensi keluarga. Konsultasikan dengan dokter anak atau urologi untuk memahami prosedur, risiko, dan manfaatnya secara mendalam. Pastikan sunat dilakukan di fasilitas medis yang tepercaya dengan tenaga profesional untuk meminimalkan risiko komplikasi.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
Trump Hentikan Pendanaan kepada WHO
Headline

Kekecewaan Trump pada Putin dan masa depan perang di Ukraina

POPULARITAS.COM – Masa depan berakhirnya perang di Ukraina sulit terwujud. Meski saat...

13 proyek PL di Pidie Jaya di proses meski aturan belum rampung
HeadlineHukum

Tanpa rekomendasi dinas teknis, UKPBJ Setdakab Pidie Jaya batalkan tender senilai Rp2,4 miliar

POPULARITAS.COM – Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa (UKPB) Pidie Jaya, diduga...

Konsistensi ASEAN dukung Palestina
HeadlineOpini

Konsistensi ASEAN dukung Palestina

POPULARITAS.COM – Penderitaan bangsa Palestina masih menjadi salah satu persoalan paling krusial...

Mualem : Sembilan misi strategis ‘Cap Sikureung” jadi pedoman RPJM Aceh 2024-2029
Headline

Mualem : Sembilan misi strategis ‘Cap Sikureung” jadi pedoman RPJM Aceh 2024-2029

POPULARITAS.COM – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan...