News

Nasib warga Aceh Barat, sudah jatuh tertimpa tangga pula

Nasib warga Aceh Barat, sudah jatuh tertimpa tangga pula
Tiga rumah di Aceh Barat terbakar, Selasa (27/6/2023) malam. Foto: BPBA

POPULARITAS.COM – Peristiwa terbakarnya tiga unit rumah di Gampong Pulo Teungoh, Aceh Barat, sisakan luka yang mendalam bagi para korban. Salah satu rumah yang hangus dilalap api tersebut, merupakan hunian milik bendahara desa, dan terdapat uang senilai Rp11,7 juta yang merupakan dana BLT milik warga.

Uang BLT itu, ditarik oleh bendahara desa itu pada Rabu (27/6/2023), dan sehari kemudian, terjadi peristiwa kebakaran yang hanguskan tiga rumah di gampong itu.

Pihak Desa Pulo Teungoh sendiri, telah melaporkan perihal terbakarnya rumah bendaraha desa bersama uang Rp111,7 yang merupakan dana BLT dan gaji aparatur desa.

Namun, menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh Barat Sirajul Fata, uang yang terbakar itu wajib dikembalikan, tidak ada toleransi sama sekali.

Sebab, katanya, seharusnya sesuai dengan aturan, dana desa yang ditarik tidak boleh disimpan dirumah, tapi wajib di tempatkan di brangkas desa. Jadi, itu kesalahan prosedur yang dilakukan.

“Harus diganti dan segera disalurkan kembali. Karna itu uang milik warga,” katanya.

Sirajul Fata menambahkan, pihaknya telah memanggil aparatur Desa Gampong Pulo Teungoh dan menggelar rapat terkait hal itu. Solusi dan kesimpulan yang kemudian disepakati bahwa, uang senilai Rp111,7 juta itu wajib dikembalikan dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan pemerintah daerah.

Jika hal itu tidak dilakukan, tegasnya lagi, maka potensi kerugian bisa masuk ke ranah negara dan berujung pidana. “Itu uang negara, kalau tidak ada solusi yah nanti berakhir di hukum,” tukasnya.

Apalagi kesalahan itu murni dari tindakan yang tidak taat aturan. Sebab, semestinya uang desa yang ditarik oleh bendaraha tidak boleh sama sekali di simpan di rumah, tapi wajib di tempatkan di brangkas gampong, tambahnya lagi.

“Jadi kalau tidak ada pertanggungjawaban penyaluran BLT, maka ke depan masyarakat di Desa Pulo Teungoh, Kecamatan Meureubo terancam tidak bisa mendapatkan lagi dana BLT karena uangnya tidak dipertanggungjawabkan pada penyaluran BLT kali ini,” demikian Sirajul Fata dikutip dari laman Antara.

Editor : Hendro Saky

Shares: