News

OJK Aceh Sosialisasikan Cash Waqf Linked Deposit

OJK Aceh Sosialisasikan Cash Waqf Linked Deposit
Kepala OJK Aceh, Yusri saat sosialisasi Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) kepada perbankan dan stakeholders di Banda Aceh, Selasa (19/3/2024). FOTO : OJK Aceh

POPULARITAS.COM – Guna membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh terus mendorong peningkatan ekosistem syariah melalui optimalisasi pengelolaan dana wakaf.

Demikian diungkapkan oleh Kepala OJK Aceh, Yusri pada acara sosialisasi Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) kepada perbankan dan stakeholders di Banda Aceh, Selasa (19/3/2024).

Sosialisasi CWLD ini menjadi salah satu aksi nyata OJK dalam mendukung pengembangan perbankan syariah dan mendukung pemerintah daerah dalam peningkatan ekonomi masyarakat Aceh.

“Cash Waqf Linked Deposit (CWLD) ini dapat menjadi salah satu produk perbankan syariah yang mengintegrasikan fungsi sosial dengan fungsi komersial bank syariah sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS PWU),” ucapnya.

“Selain dapat menjaga struktur dana pada bank, terlaksananya fungsi sosial dan juga meningkatkan transaksi keuangan syariah,” sambungnya.

Yusri juga menyampaikan bahwa dari bank yang berkantor pusat di Aceh, baru dua bank yang terdaftar sebagai LKS PWU yaitu BPRS Hikmah Wakilah dan Bank Aceh Syariah.

OJK pun mengimbau seluruh BPRS di Aceh dapat segera menjadi LKS PWU agar dapat mengoptimalkan dana wakaf pada daerah masing-masing.

CWLD diharapkan dapat meningkatkan potensi dana wakaf yang besar di Aceh dan dengan pengelolaan yang baik disertai dengan program wakaf yang jelas, dapat menjadi salah satu program yang membantu Pemerintah Aceh dalam mengentaskan kemiskinan,

“Selain itu mendukung pembangunan fasilitas umum, membantu perkembangan UMKM dan pertanian/peternakan yang pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Aceh,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Yusri juga menyampaikan perkembangan kinerja intermediasi perbankan di Aceh per Desember 2023 (yoy) yang tumbuh stabil dan signifikan.

Di mana, pembiayaan bank umum (berdasarkan lokasi bank) tumbuh 12,68 persen menjadi sebesar Rp38,57 triliun dengan FDR sebesar 91,99 persen dan rasio NPF 1,57 persen. “Hal yang sama dengan pembiayaan BPR/BPRS di Aceh tumbuh 19,70 persen menjadi Rp711 miliar dengan FDR sebesar 126 persen,” pungkasnya.

Shares: