News

Pertamina ungkap penyebab kelangkaan BBM di Aceh

Kelangkaan BBM subsidi di provinsi paling ujung Sumatera itu akibat kurangnya kuota yang diberikan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).
Gedung pertamina. (ist)

POPULARITAS.COM – Area Retail Sales Manager PT Pertamina Wilayah Aceh, Sonny Indro Prabowo menjelaskan kelangkaan BBM subsidi di provinsi paling ujung Sumatera itu akibat kurangnya kuota yang diberikan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).

Hal itu disampaikan Sonny dalam saat rapat kerja yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Selasa (12/4/2022).

“Penyebab turunnya kuota BBM sebenarnya ranahnya ada di BPH Migas, jadi proses penentuan kuota tiap tahun bermula dari usulan Pemda yang kemudian masuk ke BPH Migas, lalu diusulkan ke DPR RI,  lalu baru ditentukan sesuai anggaran yang tersedia,” jelas Sonny.

Sonny menyebutkan di tahun 2021 lalu, kuota BBM subsidi yang diberikan BPH Migas untuk Aceh sebanyak 373.548 kilo liter, namun pada tahun 2022 kuota turun menjadi 365.297 kilo liter.

Adanya pengurangan tersebut, kata Sonny, dampaknya dirasakan oleh masyarakat Aceh dengan fenomena kelangkaan BBM di sejumlah SPBU.

Sementara itu, Pemerintah Aceh melalui Dinas ESDM meminta kuota BBM subsidi ditambahkan menjadi 412.000 kilo liter dari sebelumnya 365.297 kilo liter.

“Permintaan penambahan dari Dinas ESDM Aceh meminta sebanyak 412 ribu kilo liter dari yang semula berjumlah 365 ribu kilo liter, artinya ada penambahan 13 persen,” ucap Sonny.

Sonny menyampaikan bahwa Pertamina akan mendukung penambahan kuota tersebut guna menormalisasi kembali supaya tidak terjadinya antrean sepanjang ruas jalan sejumlah SPBU.

“Kami dari pertamina akan menormalisasi dulu antrean, sejauh ini pasokannya sudah mulai ditambah, karena lebaran kemungkinan akan naik lagi,” tuturnya.

Sonny berharap pemerintah pusat bersedia untuk menambahkan kuota BBM subsidi untuk Aceh.

“Besar harapan kami supaya pemerintah pusat mengabulkan permohonan penambahan kuota, supaya kita bisa melayani seluruh kebutuhan di Aceh,” tutupnya.

Shares: