News

Pola Pembelajaran di Aceh Diperbanyak di Tengah Covid-19

Siswa dan Orang Tua Antusias Sambut Belajar Tatap Muka di Tengah Covid-19
Ilustrasi.

Dinas Pendidikan Aceh terus membuat terobosan untuk keberlangsungan proses belajar mengajar di tengah pandemi Covid-19. Berbagai pola juga sudah diterapkan.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Rachmat Fitri menyebutkan, pola-pola tersebut harus diperbanyak supaya siswa-siswi generasi masa depan di Tanah Rencong tak berhenti belajar meski sedang dilanda pandemi.

“Pola-pola tatap muka tetap dilakukan, dengan menimalisir dan merujuk pada protokol kesehatan, misalnya si guru mendatangi siswa,” ujar Rachmat saat ditemui usai pelantikan pejabat Aceh di Anjong Mon Mata, Jumat (13/11/2020) sore kemarin.

Ia menjelaskan, proses belajar dalam jaringan (daring) juga tidak serta merta dilakukan begitu saja. Apabila dalam perjalanannya ditemukan ada siswa yang mengalami kendala, maka si guru akan mendatangi siswa tersebut.

“Anak-anak kita yang terganggu proses pembelajaraannya, kita pertemukan dengan guru, misalnya ada 3, 2, dan 4 orang,” jelas Rachmat.

Disebutkannya, meski sedang pandemi Covid-19, proses belajar mengajar harus tetap berlangsung. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Aceh terus melahirkan pola-pola pembelajaran.

“Proses pembelajaran harus berlangsung di tengah pandemi, makanya harus banyakin polanya, tidak bisa tatap muka saja, nggak bisa juga daring juga,” sebutnya.

Saat ini, kata Rachmat, ada beberapa daerah yang sudah menerapkan proses belajar mengajar secara tatap muka dengan memperhatikan protokol kesehatan. Dalam prosesnya, siswa juga dibagi dalam bentuk shift, sebagian masuk dan sebagian lagi libur.

“Sekarang tatap muka sudah ada,” sebut Rachmat tanpa merincikan kabupaten/kota apa saja yang sudah menerapkannya.

“Mereka tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Kita juga ada protokol pendidikan, misalnya durasi pertemuan diperpendek, jumlah pertemuan dikurangi, kemudian yang paling khas di kita bagaimana memastikan guru dan siswa, tenaga pendidikan sudah berwudhu di rumah, menuju ke sekolah,” lanjutnya.

Menurut Rachmat, upaya-upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk ikhtiar kepada Allah SWT. Ia berharap, pandemi Covid-19 ini cepat berlalu dan proses belajar akan berlangsung normal kembali.

“Ikhtiar bersama kita yang disebut protokol kesehatan tetap kita jalankan, dengan tidak melupakan bahwa Allah itu yang melindungi, proses itu tetap jalan,” pungkasnya.

Editor: dani

Shares: