News

Ratusan Angkatan Laut Prancis Terinfeksi Corona

Bertahan untuk melawan, seperti strategi memainkan perang, bersembunyi lalu menyerang. Filosifi itulah sebenarnya yang harus diterapkan sekarang untuk melawan Covid-19. Seperti anak muda sedang memainkan game perang PUPG.
Petugas medis menunggu pasien yang terinfeksi virus corona (COVID-19), untuk naik kereta TGV medis kecepatan tinggi di sebuah stasiun di Strasbourg, Prancis, Jumat (3/4/2020). (ANTARA FOTO/Patrick Hertzog/Pool via REUTERS/AWW/djo)

PARIS (popularitas.com) – Kementerian angkatan bersenjata Prancis menyampaikan hampir 700 pelaut yang ditugaskan pada kelompok angkatan laut kapal induk Prancis Charles de Gaulle telah dinyatakan positif mengidap virus corona.

Menurut kementerian angkatan bersenjata Prancis, sekitar 1.767 pelaut, hampir semuanya dari kapal induk Charles de Gaulle, telah diuji dan hasilnya menunjukkan setidaknya 668 terinfeksi virus corona baru. Hasil yang keluar masih belum dari sepertiga dari tes.

“Tiga puluh satu personil hari ini dirawat di rumah sakit,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Tes dengan jumlah Lebih banyak sedang dilakukan,” kata kementerian angkatan bersenjata Prancis, Rabu (16/4/2020) dikutip dari Antara.

Pembawa virus corona diduga merupakan pelaut yang baru-baru ini mengambil bagian dalam latihan dengan angkatan laut Eropa utara di Laut Baltik. Mereka tiba di rumah di Toulon dua minggu lebih awal dari yang dijadwalkan setelah sekitar 40 anggota awak menunjukkan tanda-tanda gejala COVID-19.

Anggota kru yang sakit telah ditempatkan di bawah pengawasan medis yang ketat di atas kapal bertenaga nuklir itu

Sementara itu, tim yang dilengkapi untuk melakukan tes pertama diterbangkan ke kapal itu.

Awak dari Charles de Gaulle dan fregat Chevalier Paul sekarang berada di dalam pangkalan angkatan laut mereka, sementara pilot pesawat tempur dan helikopter pengangkut juga dalam karantina.

Kepala angkatan laut telah memerintahkan penyelidikan, kata kementerian itu.

Charles de Gaulle berlayar ke Mediterania timur pada 21 Januari untuk mendukung operasi militer Prancis melawan militan Islam di Irak dan Suriah, sebelum dikerahkan ke Atlantik dan kemudian Baltik.[acl]

Shares: