HeadlineNews

Warga Bireuen Masih Abaikan Physical Distancing Saat Beli Takjil

Ilustrasi, Suasana pusat penjualan penganan buka puasa di Keude Geurugok, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Senin, 27 April 2020. (Fadhil/popularitas.com)

BIREUEN (popularitas.com) – Warga Kabupaten Bireuen tampak masih mengabaikan physical distancing atau menjaga jarak saat membeli penganan berbuka puasa di kabupaten tersebut.

Hal itu seperti terpantau di sejumlah pusat penjualan penganan berbuka puasa, seperti di pusat Kota Bireuen, Matang Geulumpang Dua, Kutablang, hingga Gandapura. Para pedagang tampak mendirikan lapak temporer di sepanjang jalan nasional lintas Sumatera.

Amatan popularitas.com, Senin, 27 April 2020, menjelang waktu berbuka atau mulai pukul 17.00 WIB, sejumlah pusat penjualan penganan buka puasa di beberapa titik di Kabupaten Bireuen dipadati pembeli.

Para pembeli biasanya memburu penganan seperti kepala muda, air tebu, es bandung, kue-kue, pecal dan berbagai jenis makanan lainnya. Para pedagang dan pembeli umumnya juga terlihat tak memakai masker.

Hanya beberapa di antara mereka yang memakai masker dan menjaga jarak sesuai protokol kesehatan.

Imam Masykur(23), penjual air tebu di Matang Geulumpang Dua mengatakan, physical distancing memang tidak mudah diterapkan di tempat keramaian. Sebab, secara tidak disadari posisi antara pedagang dan pembeli sering berdekatan saat transaksi.

“Karena kondisi padat makanya sulit dijaga jarak. Jaga jarak baru bisa diterapkan kalau ada tempat penjualan khusus, sehingga ada batas antara penjual pembeli,” kata dia.

Saat menjajakan dagangannya, Imam tampak memakai masker. Hal ini tentu berbeda dengan sejumlah pedagang lainnya.

Menurutnya, banyaknya pedagang tak memakai masker karena mereka yakin seluruh pembeli yang datang ke pusat penjualan penganan buka puasa terbebas dari virus corona atau Covid-19.

“Mungkin mereka yakin semua yang datang steril dari virus. Kalaupun ada ODP mereka sudah diawasi di desa masing-masing. Kita doakan jangan ada pasien yang positif di daerah kita,” pungkasnya.

“Kalau pun pemkab ke depan minta pedagang jaga jarak masij okelah. Yang jangan disuruh tutup usaha,” tambah Imam. []

Reporter: Muhammad Fadhil

Shares: