HeadlineKesehatan

Aceh waspadai penularan hepatitis akut misterius

Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh meminta seluruh fasilitas kesehatan (faskes) dan Dinas Kesehatan seluruh kabupaten/kota untuk mewaspadai penularan hepatitis akut misterius yang sudah terdeteksi kasus di beberapa daerah.
Aceh waspadai penularan hepatitis akut misterius
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menduga penularan infeksi hepatitis akut misterius yang saat ini muncul di Indonesia terjadi lewat dua cara, yaitu lewat saluran pernapasan dan saluran pencernaan. (Foto: iStockphoto/Michail_Petrov-96

POPULARITAS.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh meminta seluruh fasilitas kesehatan (faskes) dan Dinas Kesehatan seluruh kabupaten/kota untuk mewaspadai penularan hepatitis akut misterius yang sudah terdeteksi kasus di beberapa daerah.

“Kita sudah kasih arahan kepada seluruh faskes dan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk terus waspada,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Iman Murahman di Banda Aceh, Senin (9/5/2022).

Dinkes juga meminta seluruh jajaran di daerah untuk bersinergi dengan rumah sakit terkait dengan penanganan pertama, apabila sewaktu-waktu terdeteksi kasus hepatitis akut di daerah Tanah Rencong.

Memang, lanjut dia, hingga saat ini laporan 23 kabupaten/kota di Aceh bahwa belum ada warga yang terdeteksi mengidap penyakit hepatitis akut. Sedangkan hepatitis virus yakni A hingga E sudah duluan ada.

“Tapi memang yang hepatitis akut, yang muncul tiba-tiba pada anak usai 1-15 tahun itu belum ada di Aceh,” kata Iman dikutip dari laman Antara.

Kendati demikian, masyarakat juga diimbau untuk berperan aktif dalam upaya mengantisipasi penularan hepatitis akut dengan cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Memang, dugaan sementara penyakit ini menyerang kelompok anak-anak maka diperlukan semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Sosialisasi terkait PHBS ini sangat penting, karena ini juga terkait dengan kuman, bakteri dan juga virus,” katanya.

Sebelumnya, tiga pasien anak yang dirawat di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda pada dua pekan terakhir hingga 30 April 2022.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan ketiga pasien itu merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini, kata dia, adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

Saat ini, Kemenkes sedang melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.

Nadia meminta jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, hingga penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Sejak informasi itu dipublikasikan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), kata dia, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara. 

Shares: