News

Ahli Sebut Rekor Sembuh Bukan Indikator Pengendalian Corona

Oktober, Pagebluk Covid-19 di Pidie Jaya Mulai Terkendali
Ilustrasi - Petugas medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus Corona (COVID-19) melintas di depan ruang isolasi sementara di Banda Aceh, Aceh, Rabu (18/3/2020). (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/foc)

POPULARITAS.COM – Ahli Epidemiologi FKM Universitas Indonesia (UI) Iwan Ariawan mengatakan rekor baik pasien sembuh Covid-19 tak berarti menandakan tren positif pengendalian Covid-19 di Indonesia.

Tambahan kasus sembuh di Indonesia pada Kamis (15/10) lalu sebanyak 5.810 orang, dengan akumulasi mencapai 273.661 orang. Angka 5,8 ribu kasus sembuh ini merupakan rekor tertinggi di Indonesia.

“Pengendalian wabah tidak bisa dinilai dari angka kesembuhan karena pada Covid memang 85-90 persen akan sembuh. Tanda baik untuk kesembuhan pasien tapi bukan indikator untuk memantau pengendalian wabah,” kata Iwan seperti dilansir laman CNNIndonesia.com, Senin (19/10/2020).

Iwan mengatakan patokan tren positif pengendalian wabah adalah melalui angka reproduksi efektif (Rt) dan kasus baru Covid-19.

Menurut data yang disusun Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), di dalamnya dijelaskan bahwa nilai Rt di Jakarta saat ini berkurang menjadi 1,07. Artinya, saat ini 100 orang berpotensi menularkan virus kepada 107 orang lainnya.

“Pemantauan wabah harus dengan jumlah kasus baru, yang sampai saat ini masih terus meningkat dan angka reproduksi efektif masih di atas 1, jadi wabah belum terkendali,” tutur Iwan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 15 Oktober, pasien sembuh terbanyak berasal dari Jawa Tengah. Provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo itu mencatat 2.233 orang sembuh.

Di posisi kedua ada DKI Jakarta dengan 1.050 orang. Kemudian disusul Jawa Timur dengan 312 orang, Jawa Barat 304 orang, dan Banten 250 orang, Maluku 180 orang.

Diikuti oleh Bali 157 orang, Aceh 149 orang, Kalimantan Timur 135 orang, Sumatera Barat 131 orang, Sulawesi Selatan 119 orang, Riau 115 orang, dan Sumatera Utara 110 orang.

Provinsi lainnya mencatat tambahan kasus sembuh di bawah 100 orang. Provinsi dengan penambahan pasien sembuh sedikit yakni Jambi dan Sulawesi Tengah, masing-masing mencatat penambahan 3 orang.

Sebanyak tiga provinsi bahkan tidak mencatatkan penambahan pasien sembuh harian, di antaranya Bengkulu, Lampung, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sementara secara akumulatif, kasus sembuh terbanyak disumbang oleh DKI Jakarta sebanyak 75.881 orang. Kemudian disusul Jawa Timur sebanyak 41.786 orang, Jawa Tengah 22.264 orang, Jawa Barat 19.097 orang, dan Sulawesi Selatan 14.489 orang.

Secara nasional, kasus positif pada Kamis (15/10) mengalami penambahan 4.411 kasus sehingga total mencapai 349.160 orang. Dari jumlah tersebut, 273.661 orang dinyatakan sembuh dan 12.268 orang lainnya meninggal dunia.

Editor: dani

Shares: