News

Angkutan umum di Aceh diminta utamakan keselamatan penumpang

Angkutan umum di Aceh diminta utamakan keselamatan penumpang
Ilustrasi, kapal cepat Express Cantika memasuki pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda pada Sabtu (24/5/2019). (Muhammad Fadhil/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Ombudsman RI Perwakilan Aceh meminta angkutan umum di daerah itu, baik transportasi darat maupun pelayaran mengutamakan keselamatan penumpang.

“Kami meminta pelayanan angkutan umum selalu mengutamakan keselamatan penumpang. Apalagi saat ini musim liburan akhir tahun, di mana banyak masyarakat menggunakan layanan angkutan umum,” kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh Dian Rubianty di Banda Aceh, Sabtu (31/12/2022).

Sebelumnya, kata Dian Rubianty, tim Ombudsman RI Perwakilan Aceh melakukan inspeksi mendadak ke Pelabuhan Ulee Lheue dan Terminal Bus Banda Aceh.

Dari inspeksi tersebut, tim menerima sejumlah keluhan masyarakat. Di Pelabuhan Ulee Lheue di antaranya persoal loket tiket masuk, serta sarana dan prasarana pendukung lainnya.

“Ada beberapa hal yang harus dicermati bagi para pemangku penyelenggara layanan di Pelabuhan Ulee Lheue. Masalah ini akan kami koordinasikan dengan Dinas Perhubungan Aceh,” kata Dian Rubianty.

Inspeksi juga dilakukan di terminal mini bus Lueng Bata, Kota Banda Aceh. Di terminal tersebut, tim menemukan tidak ada lonjakan penumpang liburan akhir tahun.

Namun, di terminal tersebut tim Ombudsman menerima banyak keluhan sopir terkait kesulitan mereka mendapatkan bahan bakar minyak (BBM).

“Kalangan sopir angkutan umum mengaku BBM sangat langka. Untuk mendapatkannya, mereka juga harus antre panjang. Kondisi ini membuat banyak sopir yang akhirnya tidak dapat jatah jalan sesuai dengan jadwalnya,” kata Dian Rubianty.

Selain itu, kata Dian Rubianty, bahkan sebagian sopir juga tidak bisa melakukan perjalanan mengingat biaya pengeluaran dua kali lipat dari biasanya. Sementara penumpang tidak penuh tempat duduk.

“Terkait keluhan BBM ini, akan menjadi prioritas kami agar kalangan sopir bisa kembali dengan mudah mendapatkan bahan bakar minyak. Termasuk mengawasi BBM subsidi agar tepat sasaran,” kata Dian Rubianty. (ant)

Shares: