EdukasiNews

BKSDA Aceh bebaskan orangutan dari warga

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Resort 12 Langsa membebaskan orangutan bernama Moli setelah hampir dua tahun dikurung oleh warga di Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur.
Satu individu orang utan ditemukan mati di Taman Nasional Gunung Leuser
Ilustrasi: Moli, orangutan betina usia dua tahun yang dipelihara masyarakat kini diambil petugas BKSDA Aceh dan HOCRU OIC untuk direhab ke Pusat Rehabilitasi SOCP di Sumatera Utara, Senin (25/6). (Foto Antara Aceh/18).

IDI (popularitas.com) : Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Resort 12 Langsa membebaskan orangutan bernama Moli setelah hampir dua tahun dikurung oleh warga di Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur.

Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo kepada wartawan di Idi, Selasa mengatakan, orangutan berjenis kelamin betina itu sejak dua tahun yang silam dipelihara oleh warga dan kini sudah diserahkan ke BKSDA Aceh Resort 12 Langsa, Senin (25/6).

Ketika diambil, Tim BKSDA Aceh juga ikut didampingi beberapa staf HOCRU OIC dan petugas kepolisian setempat.

Untuk proses rehabilitasi, orangutan tersebut telah dibawa ke Sumatera Utara dalam kondisi malnutrisi, cacingan dan mengalami penyakit kulit.

“Sudah dua tahun orangutan itu dikurung dalam sebuah kandang yang cukup kotor, sehingga kondisi kesehatannya semakin lama kian memprihatinkan,” katanya.

Penyakit yang ditemukan ditubuh orangutan tergolong serius dan butuh penanganan serius.

“Orangutan ini akan dirawat di Pusat Rehabilitasi Sumatran Orangutam Conservation Programe (SOCP) di Sumatera Utara,” tutur Sapto.

Diminta, masyarakat yang masih memelihara, menyimpan atau menyembunyikan berbagai jenis satwa dilindungi seperti orangutan agar segera menyerahkan ke BKSDA atau pihak kepolisian setempat.

“Satwa liar yang dilindungi undang-undang tidak dibolehkan dipelihara. Jika sewaktu-waktu menemukan di kebun atau di jalan dalam kondisi hidup, maka segera menghubungi petugas kami di tiap-tiap daerah,” pinta Sapto Aji Prabowo.

Selama dua tahun Moli siang malam hanya bisa hidup dalam sebuah tempat yang sengaja dibuat untuk mengurung orangutan itu. Tempat kurungan yang kotor membuat Moli mudah terserang penyakit kulit.

Tapi setelah diambil petugas kini Moli sepertinya sudah mulai tersenyum. Setelah proses rehab selesai, maka Moli tentunya akan dikembalikan ke habitatnya seperti ke Cagar Alam Jantho, Kabupaten Aceh Besar. (aceh.antaranews.com)

Shares: