EkonomiNews

Distanbun Launching PSR di Aceh Tamiang

BANDA ACEH (popularitas.com) – Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh serta Koperasi Wari Sari Selamat (Wassalam) melaksanakan kegiatan launching program peremajaan sawit rakyat tahun 2019 di Desa Jambo Rambong Kecamatan Bandar Pustaka, Kabupaten Aceh Tamiang, Selasa, 6 Agustus 2019.

Dalam laporannya, Kepala Distanbunnak Aceh Tamiang, Yunus mengatakan, sampai saat ini sudah sekitar 1.600 ha lebih yang terdiri dari 2 koperasi dan 3 usulan yang sudah dicairkan dananya dan kegiatan di lapangan sedang berproses. Serta untuk tahun 2019 sudah sekitar 261 ha yang sudah keluar rekomtek Dirjenbun dari satu pengusul.

Kegiatan tersebut dibuka dan diresmikan oleh Plt. Gubernur Aceh, yang diwakili oleh Kadistanbun Aceh A. Hanan, SP, MM. Dalam arahan Plt Gub yang dibacakan oleh A. Hanan menyatakan, kegiatan PSR ini perlu didukung oleh semua pihak dan perlu dikawal. Dia mengatakan kegiatan ini merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa karena sumber dananya bukan berasal dari APBK, APBA, atau APBN melainkan dana dari kutipan pajak eksport CPO.

“Kami mengharapkan kepada Bupati/Walikota dan Distanbun Aceh serta dinas yang membidangi perkebunan agar terus memacu serapan terhadap berbagai usulan masyarakat, sehingga quota sebesar 15.259 ha tahun ini dapat tercapai,” katanya.

Dia meminta semua dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pemerintah juga meminta perusahaan perkebunan untuk dapat membantu petani PSR serta memenuhi berbagai kewajiban sesuai dengan UU 39/2014 tentang perkebunan dan berbagai aturan turunannya.

Sebelumnya, Drs. Sigit Wahyudi, MM selaku Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan yang mewakili Dirjenbun menyatakan senang dan memberikan apreasisasi kepada Aceh Tamiang, Koperasi Wassalam dan Distanbun Aceh atas segala upaya selama ini. Bahkan Aceh saat ini sudah menduduki peringkat 4 di Indonesia setelah Sumsel, Riau, dan Jambi. Menururnya prestasi ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

“Silahkan ajukan lagi usulan dari masyarakat agar petani sawit khususnya, mendapat bantuan hibah yang bisa meringankan beban mereka. Kami juga surprise karena disini ada pengolahan gula sawit yang bisa menambah penghasilan petani,” katanya.

Sementara Wakil Bupati Aceh Tamiang H.T. Insyafuddin yang mewakili Bupati mengucapkan terima kasih kepada Distanbun Aceh, Dirjenbun dan BPDPKS atas kepercayaan yang diberikan kepada Aceh Tamiang. “Kita akan terus maksimalkan kegiatan ini dan akan berusaha meningkatkan pendapatan petani melalui program yang ada,” ujarnya.

“Kami bahkan meminta agar bisa dibantu untuk program Pajale (Padi Jagung Kedelai) untuk menambah pendapatan mereka dan kami yakin Insyaa Allah bisa kami kawal secara bersama-sama,” kata Insyafuddin.

Sedangkan pihak BPDPKS yang diwakili oleh Leri Ferdian mengatakan, dana pada BPDPKS tidak hanya untuk replanting tapi juga untuk membangun sarana dan prasarana dan juga untuk beasiswa anak petani.

Terlihat di lokasi acara ikut hadir Ketua DPRK Aceh Tamiang Fadlon, SH, Ka Kanwil BPN Aceh Saiful, SH, MH, Kepala Bank Aceh Muhammad, BPJS Cabang Langsa, dan beberapa perwakilan perbankan, SKPK terkait, tamu dari kabupaten lain dan juga masyakarat kelompok penerima PSR serta masyarakat sekitar dan tamu undangan lain.

Diantara kegiatan launching tersebut, juga turut diserahkan secara simbolis kartu BPJS kepada petani PSR Koperasi Wassalam yang diketuai Saiful Zuhri. Juga ada praktek pembuatan gula sawit yang dilakukan oleh Sumarno dan Abdul Muis yang dipandu oleh Azanuddin Kurnia,  SP, MP.

Azan menjelaskan bagaimana cara membuat gula sawit dari awal sampai akhir kepada para pejabat dan tamu undangan. Umumnya para tamu undangan terkejut dan surprise karena bisa mengolah limbah jadi rupiah, suatu inovasi baru yang dikembangkan bersamaan dengan kegiatan PSR ini. (***)

Shares: