News

Jangan marahi anak kalah coret-coret tembok rumah

Jangan marahi anak kalah coret-coret tembok rumah
Ilustrasi FOTO : orami.co.id

POPULARITAS.COM – Kebiasaan anak-anak adalah berekpresi. Ragam cara mereka tuangkan untuk wujudkan ekspresi tersebut. Salah satunya yang kerap kita dapati adalah mencoret-coret tembok rumah.

Tak sedikit orang tua yang kerap kesal dan marah, ketika dapatkan anak-anaknya mencoret tembok dirumah. Nah, lantas seperti apa sikap orang tua ketika mendapatkan anak yang miliki kebiasaan tersebut.

Wahyu Aditya, salah seorang animator Indonesia sarankan agar orang tua beri ruang ekspresi anaka-anak. Salah satunya adalah fasilitasi kebiasaan anak yang gemar coret dinding dengan memberikan media gambar, seperti kertas, spidol atau krayon.

Menurut pendiri HelloMotion Academy itu, memarahi anak ketika mereka coret-coret dinding, justru berdampak pada emosional anak-anak yang akan kehilangan imajinasi dan ekspresinya.

Karnanya, hal terbaik adalah memberikan mereka ruang ekspresi lewat media gambar, katanya Wahyu dikutip dari laman Antara, Minggu (22/10/2023).

Sebagai penggerak di bidang animasi dan kreativitas Indonesia, Wadit percaya bahwa setiap imajinasi merupakan sebuah ide yang perlu dikembangkan dengan kreativitas agar nantinya dapat menjadi suatu kenyataan.

Pada masa usia anak 2-3 tahun, anak sering berekspresi dengan gambar atau mencoret-coret. Hal ini, kata Wahyu, merupakan perwujudan dari asal usul nenek moyang yang dulu berkomunikasi lewat gambar.

Sehingga, menggambar bisa menjadi salah satu bentuk mengekspresikan diri, dan tugas orang tua untuk membangun kembali seni yang ada pada diri anak.

Wahyu juga menyarankan untuk membebaskan anak bereksplorasi dengan gambarnya dan tidak harus selalu diarahkan untuk mengikuti les dan menjadi seniman.

Selain itu, dunia teknologi yang berkembang saat ini, juga menjadi sarana bagi orang tua bisa memperkenalkan seni melalui media digital.

“Karena itu saling melengkapi dan punya output yang berbeda, jadi sebaiknya dikenalkan keduanya, manual, tradisional maupun digital,” ucap Wahyu.

Melalui acara festival menggambar, Wahyu mengapresiasi keberanian para peserta tingkat Sekolah Dasar dalam menuangkan ide cerita lewat gambar dan berani dalam mencampur warna.

Ia pun juga merasa bangga banyak anak Indonesia yang dapat menuangkan kreativitas dan visualisasi yang menakjubkan mulai dari pewarnaan hingga imajinasi yang menurutnya out of the box.

“Festival Menggambar Nasional 2023 dapat mendorong kreativitas dan menjadi wadah imajinasi anak-anak. Ini dapat menginspirasi anak untuk mempelajari hal baru atau berpikir out of the box,” tutup Wahyu.

Editor : Hendro Saky

Shares: