EditorialHeadline

Ketika Arab Saudi bertabur mega bintang sepak bola dunia

Ketika Arab Saudi bertabur mega bintang sepak bola dunia
Ilustrasi. FOTO : bola.net

POPULARITAS.COM – Uang memang segalanya dan cuan dapat membentuk peradaban. Begitu juga dengan sepak bola. Mungkin lima tahun silam, sedikit warga dunia yang mengenal sejumlah klub sepak bola di Arab Saudi. Kehadiran Cristiano Ronaldo jalani debut bersama Al Nassr, jadikan kompetisi di negara itu sedot perhatian pecinta sepak bola di atmosfer bumi ini.

Ya, bergabungnya CR7, nama tenar Cristiano Ronalo, seolah jadi magnet dan jutaan pasang mata kini melirik liga di Arab Saudi. Bahkan, CR7 tak sendirian, sejumlah mega bintang lainnya menyusul merumput di negara kaya minyak itu.

Perburuan mega bintang pun jadi tradisi baru bagi klub di Arab Saudi. Teranyar, Al Hilal sebagai seteru klub CR7, mendatangkan Neymar Jr. gelontorkan uang Rp1,5 triliun, pemain timnas Brazil itu resmi bergabung dengan Al Hilal. Bahkan, saat ini, Al Hilal tengah persiapkan fulus guna menghadirkan kiper asal Maroko Yassine Bounou.

Transfer Neymar Jr dari Paris Saint-Germain terbilang fantastis, bahkan rekor itu pembelian terbesar mega bintang yagn merumput di liga Arab Saudi. Fantastis, ya, nilainya capai USD 90 juta.

Selain CR 7 dan Neymar, terdapat sejumlah pemain yang lebih dulu ramaikan klub Arab Saudi, sebut saja misalnya, Malcom dari Zenit St Petersburg bergabung dengan Al Hilal dengan transfer Rp1 triliun. Kemudian Fabinho dari Liverpool ke Al Ittihad dengan nilai transfer Rp799 miliar.

Lalu ada Sergej Milinkovic-Savic yang didatangkan Al Hilal dari Lazio dengan biaya transfer Rp667 miliar, Sadio Mane yang didatangkan Al Nassr dari Bayer Muuenchen berbiaya 30 juta Euro.

Bahkan, total belanja yang digelontorkan Al Hilal untuk berburu pemain, jumlahnya setara dengan klub di Liga Inggris. Jadi, pantas saja, kompetisi di Liga Arab Saudi jadi magnet tersendiri bagi pecinta sepak bola dunia.

Kompetisi Pro Liga Saudi merupakan liga utama di negara kaya minyak itu. Empat klub besar, seperti Al Nassr, Al Hilal, Al Ahli, Al Ittihad, dimiliki oleh orang super kaya di Arab Saudi. Mereka tak sungkan belanjakan uang. Tapi tentu hal itu bukan semata untuk gaya-gayaan, justru langkah itu telah sedot perhatian dunia sepak bola ke negara tersebut.

Neymar, dari Paris Saint-Germain ke Al Hilal dengan biaya transfer 90 juta euro (Rp 1,5 triliun). Foto: AP/

Digadang-gadang, saat ini, Pro Liga Arab Saudi tengah menjajaki kerjasama dengan Konfederasi Sepak Bola Eropa. Upaya tersebut, untuk dapat mendorong juara musim Liga Arab Saudi guna bisa bermain di Liga Champion Eropa.

Begitulah Arab Saudi, kekayaan yang mereka miliki, uang yang banyak, telah mendorong kemajuan industri sepak bolah negara itu. Tak hanya itu, negara itu pun tak lupa menampilkan wajah islam di jagad sepak bola. Lihatlah, betapa saat ini, simbol-simbol islam bukan lagi sesuatu yang tabu.

Saat klub-klub Arab Saudi berburu mega bintang, konglomerat negara-negara Arab juga memperluas pengaruhnya dengan membeli sejumlah klub Eropa.

Lihat saja, Paris Saint-German, Manchester City, New Castle, Aston Villa, nama-nama klub besar yang kini dikuasi oleh orang kaya dari negara-negara teluk.

Bukan mustahil, industri sepak bola dunia akan bergeser ke teluk, sebab sekali lagi, dengan uang semua bisa di ciptakan, peradaban baru bisa di rekayasa, termasuk soal dunia sepak bola. Hal itu dilakukan tanpa sedikit pun menghilangkan esensi profesionalisme pertandingan. Pecinta sepak bola tetap dapatkan suguhan dari permainan si kulit bundar oleh mega bintang di jagad raya ini.

Shares: