EkonomiHeadline

Kopiah Meukutop Mulai Ngetren di Banda Aceh

Tahun depan, merokok sembarangan di Banda Aceh bakal disanksi
Ilustrasi, warga nongkrong di warung kopi kawasan Lampineung, Banda Aceh, Selasa (19/5/2020) dengan setelan kopiah meukutop. Foto: Muhammad Fadhil/popularitas.com

BANDA ACEH (popularitas.com) – Kopiah khas bermotif Aceh bernama kopiah meukutop kini mulai ngetren bagi masyarakat Kota Banda Aceh. Bukan hanya kalangan orang tua, kopiah ini juga mulai merambah ke kalangan kawula muda.

Hal tersebut seperti terlihat di sejumlah tempat ibadah di Kota Banda Aceh, para jemaah mulai menggunakan kopiah tersebut saat beribadah salat 5 waktu di masjid atau musala.

Selain di tempat ibadah, warga yang memakai kopiah khas Aceh juga terlihat di sejumlah warung kopi dan tempat umum lainnya di Kutaraja.

Pemerhati Sejarah dan Budaya Aceh, Tarmizi Abdul Hamid menuturkan, budaya memakai kopiah meukutop mulai digalakkan oleh dirinya pada 2016 silam. Di berbagai kesempatan, ia selalu mengkampanyekan makna-makna dari motif kopiah ini.

“Peci ini sudah melekat identitas Aceh sepenuhnya. Di diri dia, ketika dia sudah memakai ini dia harus menjaga budaya Aceh,” kata Cek Midi, sapaan akrab Tarmizi Abdul Hamid saat ditemui di kawasan Lampineung, Senin, 19 Mei 2020 malam.

Ia menjelaskan, 4 corak warga di kopiah meukutop juga memiliki makna-makna tersendiri, seperti warga merah melambangkan kepahlawanan, kuning melambangkan negara, hitam melambangkan hukum.

“Sedangkan hijau melambangkan agama dan alam serta lingkungan,” ujarnya.

Kopiah meukutop ini juga memiliki motif anak tangga. Menurut Cek Midi, setiap anak tangga juga melambangkan makna-makan kearifan lokal di Tanah Rencong.

Kata Cek Midi, tangga pertama melambangkan hukum, tangga kedua adat, ketiga qanun, dan keempat reusam. Pada masa kolonial Belanda, kopiah ini sering disebut kopiah tungkop.

“Karena memang dulunya dibuat di Tungkop, satu-satunya ditujukan oleh Sultan Aceh di Tungkop Kecamatan Indra Jaya, Pidie,” sebut Cek Midi.

“Entah siapa yang beri nama meukutop, sehingga dipegang sekarang kopiah meukutop. Pada dasarnya ini adalah kupiah tungkop,” pungkasnya.

Reporter: Fadhil

Shares: