News

Mulai Surut, 18 Kecamatan Masih Tergenang Banjir

Personel Kodim 0103 Aceh Utara sedang membagikan bantuan  berupa sembako kepada korban banjir. (Popularitas.com/Rizkita)

Komandan Kodim 0103Aceh Utara Letkol Arm Oke Kistiyanto, meninjau situasi banjir yang melanda Lhokseumawe dan Aceh Utara serta menyerahkan bantuan ke rumah korban dan posko pengungsian.

“Kita serahkan bantuan bantuan sembako dan imbauan kepada warga setempat sembari melakukan evakuasi terhadap korban yang masih ke jebak banjir di rumah,” ujar Letkol Arm Oke Kistiyanto, Senin (7/12/2020)

Ia meminta kepada korban agar tetap tabah dan iklas dalam menjalani musibah. Tak hanya itu Kodim 0103 Aceh Utara, juga sudah mengerahkan personel untuk mebantu mengevakuasi korban, baik itu dalam kebutuhan medis maupun lainnya.

“Meskipun kantor Koramil di Aceh Utara ada yang terendam banjir personil tetap difokuskan membantu korban banjir,” katanya.

Dandim memaparkan berdasarkan data dan perkembangan situasi bencana banjir di lokasi, saat ini ada 18 kecamatan yang masih terendam banjir dan air masih bertahan di rumah warga sehingga warga masih mengungsi. Bahkan ada yang sudah pulang untuk membersihkan rumah mereka.

Adapun 18 lokasi yang masih terdampak banjir, di Kecamatan Langkahan, Desa Lubuk Pusaka, akibat banjir diakibatkan luapan sungai Ara Kundo. Kini ketinggian air mencapai 20 Centimeter, sebanyak 10 KK masih mengungsi.

Kecamatan Matangkuli diakibatkan akibat tingginya curah hujan di daerah  da banjir kiriman dari pegunungan Bener Meriah, mengakibatkan luapan sungai Kreung Kerto dengan ketinggian air  100 – 150 Centi meter mengakibatkan 6 desa terkena dampak banjir yakni Desa Hagu, Munje Pirak, Siren, Tanjung Haji Muda, Alon Toek, Parang Sikureuenng.

“Tak hanya rumah, Kantor Koramil 15 dan sekolah dan rumah dinas terendam banjir mencapai 100 centimeter, 44 KK mengunsi,” katanya.

Kecamatan Seuneudon , ketinggian air  capai 10 cm hingga 35 centimeter 5 Desa terendam banjir diantaranya Desa Merbo Puntong, Blangfa, Ulee Rubeek Timu,   Mtg Jeulikat dan Blang Tu’e. serta Kantor Koramil 09 dan Sekolah Dasar juga tergenang.

Kecamatan Kuta Makmur, tingginya air 10 sampai 40 centimeter, diakibatkan luapan  sungai Seunong, dua desa desa tergenang yaitu Desa Pulo Iboh, Krueng Seunong, Blang Gurah. Dari lokasi ini masih belum ada yang mengunsi, mereka memilih bertahan di rumah masing- masing dan mengunsi ke rumah tetangga.

Kecamatan Pirak Timu, banjir diakibatkan meluapnya  sungai Krueng Peto dan Krueng Kerto dengan ketinggian air 60 Centimeter, mengakibatkan 21 desa terkenang banjir, adapun Desa Bungong, Geulumpang, Asan Krueng Kreh, Beuracan Rata, Desa Reungkam, Trieng Krueng Kreh, Keutapang, Bili Baro, Paya Lueng Jalo, Serdang, Ara Tonton Moncrang, Tanjong Seurukuy, Ulee Blang, Desa Krueng pirak, Matang Keh, Leupee, Ceumeucet, Teupin U, Alue Bungkoh, Pucok Alue, Munyee VII, Rayeuk Pange.

Kecamatan Baktya Barat, terdapat enam desa tergenang yaitu Desa Lang Nibung, Pucuk Alu Bukit, Mt Raya Blang Salit, Cot Kupuk, Mt. Sejuk Timu, Mt. Sejuk Tengoh, ketinggian air 30 sampai 40 Centimeter. Di wilah tersebut juga lahan persawahan yang sedang mamasuki panen mencapai 98 hektar.

Kecamatan Syamtalira Bayu, 8 desa terkena dampak banjir ketinggian air capai 50 Centimeter yaitu Desa Beunot, Pulo Blang Mangat, Alu Manjrun, Blang Manjrun, Tring Manduro, Punti, Balee, Blang Seurkuey. Lahan persawahan terkena banjir  capai 80 hektar.

Kecamatan Tanah Jambo Aye, ketinggian air 30 sampai 100 Centi meter,  mengakibatkan 4 Desa yang terkena banjir, Desa Matang Arongan, Pucuk Alue, Tanjung Dalam Utara, Tanjung Manuang. Sementara masyarakat yang rumahnya terkena banjir mengungsi ke rumah warga yang tidak terkena banjir, persawahan tegenang 220 hektar dan di pastikan gagal panen ( baru menanam).

Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, ketinggian air 10 sampai 30 Centi meter yang mengakibatkan 5 desa terkena banjir, Desa  Mane Kareung,  Asan Kareung, Rayeuk Kareung, Blang Punteut, Kumbang Punteut.

Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, meluapnya aliran sungai Krueng Keurto dan sungai Krueng Peuto dengan ketinggian air 50 hingga 150 Centimeter, mengakibatkan 27 desa  terendam, Desa Geulumpang LT, Teungoh LT, Kumbang LT, Alue Empok, Alue Itam Baroh, Meria  LT, Meureub, Babah Geudubang, Dayah LT, Krueng LT, Mns Tuha, Rawa LT, Nga LT,  Ulee Tanoh, Jok LT, Manyang LT, Meucat, Rayeuk LB, Cot U Sibak, Cot Ara, Asan LB, Nga LB, Beuringin LB, Dayah LB, Geumata, Tutong LB, Alue Drien LB.

Jumlah pengungsi sebanyak 588 KK dan 2.836 jiwa. dan para pengungsi untuk sementara ditempatkan di Meunasah desa masing- masing, ketingian air mencapai 2 meter.

Kecamatan Muara Dua, Kota Lhoksemawe, telah terjadi  banjir akibat hujan dengan intensitas yang tinggi dengan ketinggian air 20 sapaim 80 Centimeter yang mengakibatkan Desa Paya Punteut terendam banjir, Danposramil Muara Dua sudah berkordinasi dengan instansi terkait agar saluran air diperbaiki dan warga tidak ada yang mengungsi.

Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, meluapnya sungai Krueng Peto dengan ketinggian air 40 centimeter mengakibatkan 6 dusun di Desa Cot Girek terkena banjir. warga belum ada yang mengungsi.

Kecamatan Simpang Keramat, Kabupaten Aceh Utara, telah terjadi banjir dikarenakan hujan deras dan meluapnya aliran sungai Krueng Jawa sampai ke aliran Alue Lhok dengan ketinggian air  capai 20 sampai 45 Centimeter yang mengakibatkan 7 desa terdampak banjir,  Desa Keude Sp Empat, Kebon Baro, Ie Tarek I, Ie Tarek II, Alue Bade, Meunasah Baroh, Meunasah Dayah, warga belum ada yang mengungsi.

Muara Satu Kota Lhokseumawe, air dari persawahan dengan ketinggian air 20 centimeter yang mengakibatkan 1 desa terdampak banjir yaitu  Desa Padang Sakti, masyarakat belum ada yang mengungsi.

Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara, luapan air sungai Kreung Kerto dengan ketinggian 40-50 Cm, mengakibatkan 5 Desa terkena dampak, Desa Blang, Tanjong Masjid, Serba jaman, Rayek Kuta, Paya Brandang.  Masyarakat  yang mengungsi sebanyak 50 KK bertempat di meunasah Rayeuk Kuta dan Serba Jaman.

Syamtalira Aron, Aceh Utara ketinggian air 20 sampai 50 Centimeter, mengakibatkan 2 desa terdampak banjir, Desa Cibrik Tunong dan Cibrik Baro. Untuk saat ini masyarakat masih bertahan di rumah masing- masing.

Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe, ketinggian air 20-30 Centimeter , yang masih mengakibatkan 1 dusun di Desa Padang Sakti terendam, Masyarakat belum ada yang mengungsi.

Geuredong Pase, Aceh Utara, dengan ketinggian 70 sampai 100 Centimeter yang mengakibatkan 3 rumah di Desa Lhok Asan, masih tergenang. Saat ini masyarakat 3 KK yang rumahnya terendam air mengungsi ke rumah tetangga. Selain itu akses jalan wilayah perbatasan juga sudah mulai kondusif.

“Untuk akses jalan dlintas Nasional masih di kawasan Kecamatan masih tergenang air, ketinggian air sudah berkurang mencapai 20 hingga 30 centimeter,” pungkasnya.

Editor: dani

Shares: