News

Muncul Klaster Baru, Pemerintah Aceh Lakukan Evaluasi Sebelum Ajukan PSBB

Isolasi Mandiri Saling Menjaga Putuskan Penyebaran Covid-19
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, menyampaikan pernyatan pers terkait perkembangan Corona Virus di Aceh, Selasa, 07/04/2020. (ist)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Tim gugus tugas penanganan COVID-19 Aceh menyatakan pemerintah sedang mengevaluasi tentang kembali memperketat lalu lintas orang yang ke luar masuk Aceh di wilayah perbatasan, sebelum wacana mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Juru bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani mengatakan, upaya pengetatan pengawasan tersebut dilakukan seiring munculnya klaster baru terkait penyebaran COVID-19 di wilayah Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara.

“Kemudian kita meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Lhokseumawe dan Aceh Utara untuk meningkatkan disiplin masyarakat dengan mematuhi protokol kesehatan dalam kehidupan,” katanya, di Banda Aceh, Kamis, 18 Juni 2020.

Dia menjelaskan, untuk teknis operasionalnya diatur oleh bupati dan wali kota, termasuk penetapan status PSBB yang juga menjadi kewenangan kabupaten/kota untuk mengusulkan ke Kementerian Kesehatan RI.

“Tentu saja setelah bermusyawarah dengan Forkopimda dan tokoh masyarakat setempat,” ujarnya.

Jubir yang akrab disapa SAG itu menambahkan bahwa saat ini tim surveilans sedang bekerja untuk mengetahui sumber pertama kasus COVID-19 yang muncul di daerah klaster tersebut.

Dengan begitu, kata dia, apabila kasus pertama tersebut telah diketahui sumbernya maka dengan mudah untuk mengetahui pola penularan dan tingkat kecepatan penularan berdasarkan hasil evaluasi secara epidemiologis.

“Itu juga menjadi masukan bagi pemerintah Lhokseumawe dan Aceh Utara, termasuk Pemerintah Aceh melalui gugus tugas untuk mengambil sikap apa tindakan lebih lanjut,” katanya.

Namun, menurut SAG, sebelum hasil evaluasi tersebut keluar maka prosedur standar yang harus dilakukan ialah meningkatkan kedisiplinan masyarakat, dalam menuju normal baru.

“Kita kan belum new normal, sedang meningkatkan disiplin masyarakat tentang protokol kesehatan, budaya hidup bersih, sehat dan gerakan masyarakat sehat untuk menuju kepada new normal,” katanya. (ANT)

Shares: