EkonomiNews

Pabrik Semen Laweung di Aceh dijual kepada Investor China

Pabrik Semen Indonesia Aceh (PT SIA), menjual unit pabrik mereka yang berada di Laweung, Kabupaten Pidie, provinsi Aceh.
Plt Gubernur Aceh, menyaksikan penandatangan MoU antara PT Samana dan Jiangsu Pengfei Group China. FOTO : twitter Nova Iriansyah

BANDA ACEH (popularitas.com) : Pabrik Semen Indonesia Aceh (PT SIA), menjual unit pabrik mereka yang berada di Laweung, Kabupaten Pidie, provinsi Aceh.

Informasi penjualan ini, terlihat dari akun twitter Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, yang salah satu postingannya menerangkan, “menyaksikan penandatangan antara PT Samana Cintra Agung dan Jiangsu Pengfei Group China, terkait pembangunan Pabrik Semen di Laweung Pidie.

Benarkan pabrik semen itu di jual kepada investor China?. Sebagaimana diketahui, PT Semen Indonesia, pada awalnya telah menyepakati komitmen dengan Pemerintah Aceh, dan Pemkab Kabupaten Pidie, untuk membangunan pabrik Semen di laweung, dan bahkan kesepakatan tersebut, dituangkan dalam bentuk pendirian pabrik bernama PT Semen Indonesia Aceh (PT SIA).

Dalam proses perjalanannya, pabrik yang memproduksi semen terbesar di Indonesia tersebut, mendapatkan tantangan dalam proses produksinya, dan bahkan adanya penolakan dari sebagian masyarakat, terutama kendala yang dihadapi adalah proses pembebasan lahan.

PT SIA, berencana menanamkan investasi senilai Rp5 triliun tersebut, sempat terkatung katung proses produksi semennya. Dikutip dari sumber bisnis.com, tanggal 2 Agustus 2018, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Agung Wiharto, Corporate Secretary Semen Indoenesia TBK, mengatakan, pihaknya memutuskan menunda penyelesaian pembangunan pabrik semen berkapasitas 2 juta sampai 3 juta ton per tahun di Provinsi Aceh.

Agung Wiharto, menerangkan, keputusan penundaan penyelesaian pembangunan pabrik Semen Indonesia Aceh seiring permasalahan lahan dengan penduduk lokal yang belum tuntas.

“Berdasarkan rekomendasi Komite Investasi, pabrik Semen Indonesia Aceh disarankan untuk di-hold pengerjaannya dan hal tersebut telah disetujui manajemen,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (2/8/2018).

Selanjutnya, PT Samana Citra Agung selaku mitra lokal di Aceh bertanggung jawab untuk menyelesaikan seluruh proses pembabasan lahan hingga clean and clear. Pembangunan pabrik akan dilanjutkan ketika seluruh proses pembebasan lahan selesai.

Perlawanan dari masyarakat lokal hingga melakukan pelaporan kepada pihak Kepolisian, lanjutnya, menjadi faktor utama Semen Indonesia menunda penyelesaian proyek tersebut. Diperkirakan, total investasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian pabrik tersebut mencapai Rp5 triliun.

Yang masih menjadi pertanyaan kemudian adalah, benarkah PT Semen Indonesia menjual pabrik mereka di Laweung itu kepada Jiangsu Pengfei Group China. Media ini kemudian mengkonfirmasi hal tersebut kepada Direktur utama perusahaan tersebut, Bahar Samsu, namun kontak telepon yang dilakukan beberapa kali, yang bersangkutan tidak mengangkat telepon genggam miliknya. Pesan yang dikirimkan, Kamis (8/11), melalui layanan pesan singkat yang dikirimkan media ini juga tidak respon. (SAKY)

Shares: