HeadlineNews

Penyidik Dalami Aktivitas Belasan Wanita yang Diamankan di Banda Aceh

Sejumlah wanita diangkut menggunakan mobil patroli Satpol PP dan WH. (Foto: IG@infobandaaceh)

POPULARITAS.COM – Penyidik Satpol PP dan WH Banda Aceh saat ini sedang mendalami keterlibatan atau aktivitas 19 wanita yang diamankan di dua warung kopi di kota tersebut pada Selasa (16/3/2021) tadi malam.

Kepala Bidang Penegakan Syariat Islam Satpol PP dan WH Banda Aceh, Safriadi mengatakan, pihaknya belum memastikan apakah wanita yang ditangkap itu terlibat dalam jaringan pekerja seks komersial (PSK) atau tidak. Oleh karena itu, penyidik sedang mendalaminya.

“Tadi malam belum tahu kita (PSK atau bukan), pemeriksaan sedang dilakukan. Tetapi biasanya mereka tak akan mengaku walau pun iya (PSK), cuma dari gerak-gerik mereka, kita mencurigai ke arah itu (PSK), karena dari pakaiannya menor,” kata Safriadi saat dikonfirmasi popularitas.com, Rabu (17/3/2021).

Ia menjelaskan, apabila dilihat sekilas, pakaian yang dikenakan belasan wanita itu sangat ketat. Tentunya, hal ini sudah melanggar Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2002 Tentang Syiar Islam.

“Cukup ketat-ketat bajunya, memang sangat tidak enak dipandang, memang apakah itu barang (PSK) tidak tahu, karena kita tidak bisa menuduh, mungkin dari gelagat-gelagat bisa saja ke arah sana,” ucap Safriadi.

Sejak diamankan, kata Safriadi, pihaknya belum memeriksa isi percakapan dalam smartphone belasan wanita itu. Bisa jadi, katanya, pemeriksaan bakal dilakukan hari ini.

 

“Tadi malam belum diperiksa (isi percakapan). Apakah pagi ini diperiksa oleh personel saya, itu sedang proses, tadi malam kita amankan saja. Karena ramai, ada 19 hp, cuma biasanya yang itu diperiksa,” ujar Safriadi.

Dalam kesempatan itu, Safriadi juga mengatakan, dengan dideklarasinya Tim Terpadu Penegakan dan Pengawasan Syariat Islam (T2PSI), maka ke depan sejumlah lokasi-lokasi lainnya akan dilakukan razia. Apabila terdapat pelanggaran, maka akan ditindak.

“Jadi ke depan kita berharap kepada semua pengusaha baik kuliner, kafe dan sebagainya, silakan berusaha di Banda Aceh, cari rezeki di Banda Aceh, tetapi tetap menjaga, jangan sampai ada pelanggaran qanun di mereka,”

“Jadi sekarang, kalau mereka tidak mau bekerja sama, kita yang bermasalah, nanti waktu Pak Wali ambil tindakan, ditutup, atau disegel kan sudah tidak nyaman lagi. Padahal, maksud Pak Wali silakan ekonomi hidup, tetapi syariat tetap jalan,” tambah Safriadi.

Baca: Nongkrong Hingga Larut Malam, Belasan Wanita Diciduk WH

Ia juga meminta semua pihak jangan hanya mengharapkan pada Satpol PP dan WH soal penegakan syariat Islam di Banda Aceh. Tetapi, semua kalangan harus menggandeng tangan dan bersama-sama membasmi pelanggaran syariat di pusat ibu kota Provinsi Aceh itu.

“Jangan hanya berharap Satpol PP dan WH, nggak sanggup, minimal seperti warung kopi semalam, sudah diingatkan Pak Wali, taroklah satu orang penjaga, ingatkan jam 11 mohon maaf pengunjung kami yang perempuan, jam 11 mohon meninggalkan warung kopi, mengingat sesuai aturan yang berlaku, ke arah itu lah kira-kira,” katanya.

Editor: dani

Shares: