EkonomiNews

Pidie bangun 16 hektar sentra produksi garam gunakan teknologi geomembran

Pidie bangun 16 hektar sentra produksi garam gunakan teknologi geomembran
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pidie Safrizal saat mendampingi tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia yang melakukan monev Segar di Cebrek, Pidie, Kamis (26/10/2023). FOTO : popularitas.com/Nurzahri

POPULARITAS.COM – Pemerintah Kabupaten Pidie, akan bangun sentra produk garam seluas 16 hektar dengan menggunakan teknologi geomembran. Lewat program SEGAR (Sentra Ekonomi Garam Rakyat), diharapkan hasil produksinya dapat penuhi kebutuhan garam secara nasional.

Saat ini, Kementrian Kordinator Bindang Pergaraman pada Deputi SUmber Daya Kemaritiman, Kemenkomarves RI, tengah lakukan evaluasi dan monitorin pelaksanaan program SEGAR di Gampong Cebrek, Simpang Tiga Pidie.

Hardiono dari Kemenkomarves, dalam kunjungannya ke lokasi tersebut, Kamis (26/10/2023) mengatakan, di wilayah yang mereka kunjungi sangat prospek untuk dibangun sentra produksi garam dengan teknologi geomembran.

Menurutnya, kunjungan pihaknya ke lokasi ini, guna melihat contoh produk garam masyarakat dengan menggunakan tunnel. Nantinya, praktek tersebut akan dikembangkan kembali dalam skala yang lebih luas.

“Program SEGAR ini bisa kita terapkan di seluruh Indonesia, guna percepat sistem pengolahan garam dan target produksi 1,7 ton pertahun,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pidie, Safrizal mengatakan, total luas areal lahan di Gampong Blang Paseh, Peukan Sot dan Cebrek yang akan dijadikan lokasi Segar berteknologi Geomembran berjumlah 16 hektar.

Area tiga gampong di dua Kecamatan, Kota Sigli dan Simpang Tiga itu memiliki potensi yang sangat besar dalam membangun produksi garam sistem geomembran.

“Selain lahannya adalah daratan juga sangat sangat dekat dengan laut, sehingga bibit garam yang diproduksi sangat bagus,” kata Safrizal kepada popularitas.com.

Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Pidie telah mengupayakan bantuan teknologi geomembran di tiga gampong itu, berupa meja kristal yang sudah dilapisi plastik khusus dan tunnel.

“Ada sekitar 35 unit Geomembran bantuan sumber APBA sudah terbangun di wilayah tersebut. Dan tahun ini juga akan dibangun dengan APBK,” ungkapnya.

Bahkan pihaknya hendak menjadikan 16 hektar lahan di tiga gampong sebagai pusat Sentra Ekonomi Garam Rakyat di Kabupaten Pidie berteknologi geomembran.

“DED (Detail Engineering Design) juga sudah siap. Insyaallah tahun 2024 ada dana APBN untuk geomembran. Targetnya di wilayah itu kita putihkan semua dengan geomembran,” ungkapnya.

Editor : Hendro Saky

Shares: