News

Polda Aceh Belum Wacanakan Penambahan Pasukan

Ilustrasi | minangkabaunews

BANDA ACEH (popularitas.com) – Tahapan Pemilu di Aceh hingga memasuki masa pendistribusian seluruh kebutuhan Pilpres dan Pileg ke berbagai kabupaten/kota di Aceh berjalan lancar. Hingga Jumat 29 Maret 2019,  pihak penyelenggara belum menemui hambatan di lapangan, .

“Sudah 90 persen kebutuhan logistik kita distribusikan, dan mudah-mudahan keamanan ini akan terus terjaga dengan baik hingga selesainya pemilu,” ujar Komisioner KIP Aceh, Ranisah, SE, kepada popularitas.com.

Kondisi daerah di Aceh hingga saat ini juga dinilai stabil menjelang Pileg dan Pilpres 2019. Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Ery Apriyono SIK, bahkan memastikan daerah tersebut dalam situasi aman.  Dia juga menyebutkan belum ada rencana penambahan pasukan untuk mengamankan Pemilu di Aceh yang berlangsung pada 17 April 2019 mendatang.

Lagipula Polda Aceh telah menyiagakan 12 ribu personil aktif untuk pengamanan Pileg dan Pilpres. Jumlah tersebut berasal dari unsur TNI/Polri. Hal ini sebagaimana disampaikan Kapolda Aceh Irjen Pol Rio S Djambak saat apel kesiapsiagaan Pemilu 2019 di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Jumat, 22 Maret 2019 lalu.

Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri pernah mengungkapkan hasil pemetaan daerah-daerah berpotensi rawan konflik sosial. Aceh, dalam pemetaan itu, disebutkan menjadi salah satu daerah yang berpotensi konflik sosial.

“Kalau potensi konflik sosial betul ada di Aceh ada di Sumut, sebagian di Jawa sama di Sulawesi,” kata Dedi.

Hal ini pula yang membuat Ketua PDI Perjuangan Aceh, Karimun Usman, meminta adanya penambahan pasukan untuk pengamanan Pemilu seperti pada Pilkada 2017 lalu. Dia turut mengapresiasi Polri yang membuka lebih awal dugaan potensi konflik sosial tersebut kepada pihak media.

“Kami sekali lagi berharap pemerintah dapat menambah pasukan keamanan agar tidak kecolongan dan mengganggu pelaksanaan Pilpres dengan biaya sangat tinggi,” kata Karimun.* (JAP)

Shares: