BNN ajak masyarakat Aceh ganti ganja ke tanaman produktif
Ilustrasi ganja. FOTO: Muhammad Fadhil/popularitas.com
Home News Prof Musri, peneliti ganja Aceh meninggal dunia
News

Prof Musri, peneliti ganja Aceh meninggal dunia

Share
Share

POPULARITAS.COM – Innalillahi wainna ilaihi raji’un. Kabar duka datang dari Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, dosen kampus tersebut, Prof Musri Musman meninggal dunia pada Minggu (7/8/2022).

Guru besar yang juga peneliti ganja Aceh untuk medis itu menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh pukul 12.25 WIB.

Informasi tersebut disampaikan oleh Ferizal Hasan, Koordinator Humas USK Banda Aceh saat dikonfirmasi popularitas.com, Minggu (7/8/2022).

“Innalillahi wainna ilaihi raji’un. Telah berpulang ke rahmatullah Bapak Prof Musri pukul 12.25 WIB di RSUZA. Semoga almarhum husnul khatimah, diampuni dosa-dosanya, ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tulis Ferizal Hasan.

Prof Musri merupakan dosen pada prodi Pendidikan Kimia FKIP USK Banda Aceh. Di mata mahasiswanya, almarhum merupakan sosok motivator yang selalu memberi semangat kepada para mahasiswanya di setiap kesempatan.

“Beliau adalah seorang dosen yang serius mengajar mahasiswanya, ciri khas suaranya yang menggelegar saat mengajar, sehingga mahasiwa fokus dan mudah memahami apa yang diajarkan,” ujar Iqbal Ridha, alumnus Magister Pendidikan IPA USK Banda Aceh.

Dalam diskusi di Kamp Biawak, Banda Aceh, Jumat (31/1/2020), Prof Musri menyebutkan dalam tanaman ganja, ada sekitar 1.262 zat senyawa.

Tetapi satu di antaranya mengandung Tetrahidrokanibinol (THC), yang mengakibatkan mariyuana itu dilarang di Indonesia.

Sementara sisanya, kata Musri, jika diolah bisa dijadikan berbagai keperluan, mulai dari untuk kesehatan, makanan, furniture, kosmetik hingga kertas.

Bahkan, dalam penelitiannya, kandungan THC tersebut bisa saja dihilangkan dalam tanaman ganja, tanpa menggeser zat senyawa yang ada di ganja tersebut. Sehingga, adanya kandungan THC itu, membuat 1.261 zat senyawa yang ada di dalam ganja itu tidak berguna.

“Bayangkan yang lainnya seolah-olah tidak berguna, padahal kita bisa menggeser yang satu itu (kandungan THC). Bisa kita geser. Yang lainnya tidak ada masalah,” kata Musri.

Peneliti ganja, Prof Musri Musman. Foto: Dani Randi/popularitas.com

Ia menjelaskan, untuk di Aceh kandungan THC dalam ganjanya cukup banyak, yakni hampir 30 persen. Tapi, itu tergantung masa panen dan tanam. Bahkan, bisa lebih rendah.

“Yang masalah cuma THC itu saja. Cannabis THC di Aceh bervariasi dari spesies ganja lain, yang paling banyak dikita jenis sativa lebih banyak, ada sekitar 30 persen tapi itu tergantung masa panen,” ucapnya.

Menurutnya, ganja ini jika dikelola dengan baik akan memberikan dampak positif dari berbagai sisi.

“Dalam perspektif ini, hitung-hitungan saya lebih banyak maslahatnya dari pada mudarat. Dalam kontek ini hanya satu THC itu yang menjadi mudharatnya, ada 1262 senyawa, hanya satu yang menyebabkan itu dilarang ya itu kandungan THC,” lanjut Musri.

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
News

Basarnas Banda Aceh evakuasi jasad warga Yunani dari Selat Banggala

POPULARITAS.COM – Tim SAR mengevakuasi seorang ABK kapal asing pengangkut curah yang...

Pemkab Pidie raih penghargaan WTP ke-10
News

Pemkab Pidie raih penghargaan WTP ke-10 dari BPK RI

POPULARITAS.COM – Pemerintah Kabupaten Pidie, kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)...

Angin puting beliung robohkan lima rumah dan balai pengajian di Aceh Utara 
News

Angin puting beliung robohkan lima rumah dan balai pengajian di Aceh Utara 

POPULARITAS.COM – Setidaknya lima rumah warga serta satu balai pengajian dilaporkan rusak...

Polisi tak temukan unsur pidana dalam kasus temuan gudang elpiji oleh Kodam IM di Banda Aceh
News

Polisi tak temukan unsur pidana dalam kasus temuan gudang elpiji oleh Kodam IM di Banda Aceh

POPULARITAS.COM – Pada Jumat, 23 Mei 2025 dini hari kemarin, tim intelijen...