News

Tim penulis buku dua dekade tsunami dan perdamaian Aceh temui SBY

Perwakilan tim penulis buku dua dekade Tsunami dan Perdamaian Aceh bertemu dan berdiskusi dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Banda Aceh, Selasa (26/12/2023). Foto: dok. Arkin

POPULARITAS.COM – Perwakilan tim penulis buku dua dekade Tsunami dan Perdamaian Aceh bertemu dan berdiskusi dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Banda Aceh, Selasa (26/12/2023).

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Rahmad Syah Putra, Arkin dan turut didampingi staf pribadi SBY, Ossy Dermawan.

Rahmad Syah Putra menjelaskan, pertemuan antara tim penulis dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk berdiskusi dan menerima masukan terkait pengalaman SBY dalam berbagai kebijakan saat Tsunami Aceh dan Perdamaian di Aceh.

“Tadi kebetulan di sela-sela kegiatan Saweu Aceh dalam peringatan momentum 19 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh, kita berkesempatan bertemu dan berdiskusi secara terbatas di ruangan VVIP Hermes Palace Hotel,” ungkap Rahmad Syah Putra.

Pertemuan yang berlangsung singkat itu membicarakan masalah persiapan penulisan buku “Dua Dekade Tsunami dan Perdamaian Aceh” yang direncanakan akan diluncur pada tahun 2024 mendatang.

Selain itu, juga membicarakan terkait inisiasi pembangunan Galeri Presiden RI ke-6 untuk merawat memori dan ingatan generasi Aceh terkait bencana tsunami dan perdamaian Aceh sekaligus sebagai referensi untuk pengetahuan sejarah.

Dalam pertemuan tersebut, Susilo Bambang Yudhoyono menyambut baik dan mendukung terkait penulisan buku tersebut. SBY juga bersedia memberi kata sambutan pada buku tersebut dalam kapasitasnya sebagai Presiden RI ke-6.

“Insya Allah, jika Allah mengizinkan saya bersedia datang untuk kembali menjadi pembicara kunci pada konferensi dan peluncuran buku dua dekade tsunami dan perdamaian Aceh,” ungkap SBY.

“Saya setuju untuk dibuatkan semacam corner terkait tsunami dan perdamaian Aceh. Seperti Galeri di Pacitan dan disana saya juga menyediakan satu bagian khusus tentang tsunami dan perdamaian Aceh agar semua bisa belajar, baik itu informasinya maupun ilustrasinya untuk merefleksi dan membayangkan kisah masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik,” terangnya.

Shares: