News

Umpung miriek, jadi daya tarik pengunjung stand Cabdin Abdya

Salah seorang warga sedang melihat Umpung Miriek di stand Cabdin Wilayah Abdya, Jumat (10/11/2023). Foto : MC PKA

POPULARITAS.COM – Umpung Miriek, menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke stand Cabdin Wilayah Aceh Barat Daya (Abdya) pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke 8 di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh.

Banyak hasil kerajinan tangan hingga kuliner lokal yang dipamerkan dari stand Cabdin Abdya tersebut. Tetapi, Umpung Miriek menjadi pusat perhatian orang-orang karena bentuknya unik, rapi, dan sudah jarang terlihat.

Petugas di stand Cabdin Abdya, Sri Mutia menyampaikan, Umpung Miriek tersebut sengaja pamerkan karena memang unik dan menarik untuk dilihat.

“Jadi, Umpung Miriek ini menarik perhatian, orang ke stand pertamanya ingin melihat itu, dan akhirnya membeli produk lainnya,” kata Sri Mutia, Sabtu (11/11/2023).

Umpung Miriek hanya lah sebutan dari bahasa Aceh, berarti sarang burung Manyar. Rumah burung yang unik itu hanya dapat ditemukan di atas pohon kelapa yang sudah cukup tinggi.

Sarang manyar berbentuk sangat unik dan salah satu yang paling rumit membuatnya, dalam bahasa Inggris disebut “weaver bird” berarti burung penganyam.

Beberapa jenis sarang manyar itu juga dilengkapi dengan “pintu tipuan” untuk mengelabui pemangsa. Pintu tersebut tampak jelas menganga, sementara pintu yang sebenarnya tersembunyi. Sehingga pemangsa yang mencoba masuk pintu tipuan bakal menemui jalan buntu.

Sri Mutia menjelaskan, stand Cabdin Wilayah Abdya banyak memamerkan dan menjual produk pelajar SMK, hingga hasil kerajinan siswa/siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) di sana.

Adapun produk dari SLB yakni Kipang Crunchy, dan makanan berwarna putih itu cukup laris dan disukai masyarakat pengunjung PKA.

Kemudian, untuk produk SMK, dari sekian banyak yang dipamerkan, Seupet Janeng mencuri perhatian. Bagaimana tidak hasil kerajinan pelajar itu bisa menggantikan tepung beras yang selama ini digunakan untuk membuat kuliner khas tradisional tersebut.

“Jadi, pelajar mengolah buah Janeng menjadi tepung, dan tepung itu kemudian dijadikan bahan membuat kue Seupet tersebut. Rasanya juga cukup enak,” kata Sri Mutia.

Shares: