NewsPemilu 2024

9 jam tayang, film dokumenter Dirty Vote sudah disaksikan 1,1 juta orang

https://www.youtube.com/watch?v=RRgLZ66NCmE
Tangkapan layar dari akun youtube Dirty Vote. FOTO : popularitas.com

POPULARITAS.COM – Film dokumenter Dirty Vote yang baru saja rilis di Youtube 9 jam lalu, kini telah ditonton lebih dari 1,1 juta pengguna internet. Sinema yang disutradari oleh Dandy Dwi Laksono tersebut, di sampaikan tiga pakar hukum negara, seperti Zainal Arifin Mochtar, Bvitri Susanti dan Feri Amsari, yang sekaligus jadi bintang film tersebut

Film ini yang diangkat dari basis penelitian tersebut, mengungkap berbagai instrumen kekuasaan yang digunakan untuk tujuan memenangkan Pemilu 2024 dan merusak demokrasi.

Plot cerita film ini, menceritakan tentang sejumlah permainan kotor dan culas yang dilakukan oleh pasangan calon untuk bisa menang pada Pilpres 2024. Turut juga disampaikan sejumlah fakta peran sejumlah aparatur negara yang ikut terlibat secara aktif mendukung salah satu pasangan calon, yakni Prabowo-Gibran.

Tiga pakar hukum tata negara dari Feri Amsari dari Universitas Andalas, Zainal Arifin Mochat dari Universitas Gadjah Mada, dan Bvitri Susanti dari Sekolah Tinggi Hukum (STH) Jentera, secara lugas dan berdasarkan basis keilmuannya, mengungkap berbagai modus dan praktek kotor yang dilakukan negara, partai politik dan pasangan calon dalam kontestasi Pilpres 2024.

Dirty Vote yang berdurasi hampir dua jam itu, menyibak berbagai praktek kecurangan dan berbagai modus yang dilakukan banyak pihak untuk memenangkan kepentingan politiknya.

Tiga pakar itu juga, ungkap praktek lolosnya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo melalui MK yang saat itu ketunya dipimpin oleh Anwar Usman yang tak lain merupakan Paman Walikota Solo tersebut.

Peran-peran Presiden RI Joko Widodo juga turut diungkap untuk memuluskan dan meloloskan Prabowo dan Gibran untuk bisa menang pada Pilpres 2024 nanti.

Satu pesan terakhir yang menarik disampaikan oleh Bvitri Susanti, yakni, rencana kecurangan yang dilakukan oleh negara untuk memenangkan Prabowo-Gibran bukan sesuatu yang hebat-hebat amat. Skenario-skenario seperti ini dilakukan oleh rezim-rezim sebelumnya di banyak negara dan sepanjang sejarah. 

Karna itu, untuk menjalankan skenario kotor seperti ini, tak perlu kepintaran atau kecerdasan, yang diperlukan cuma dua, mental culas dan tahan malu.

jika penasaran dengan film tersebut, silahkan klik link berikut : https://youtu.be/RRgLZ66NCmE?si=jo4qlXqd7SWvv_qS

Shares: