News

Aceh Satu Dari Enam Provinsi Target KPK

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif saat diwawancarai awak media acara Sarasehan Kebangsaan di Pekanbaru, Riau, Sabtu (30/3). ( (Virda Elisya/JawaPos.com)

JAKARTA (popularitas.com) – Provinsi Riau masuk salah satu daerah yang menjadi target utama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebab, sudah 3 Gubernur Riau dan beberapa Bupati yang telah dijebloskan ke penjara oleh lembaga antirasuah tersebut.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan, adapun daerah yang menjadi target KPK adalah Aceh, Papua, Papua Barat, Riau, Sumut, dan Banten. Untuk Riau, paling banyak para koruptor memanfaatkan sektor lahan kehutanan.

“Ada beberapa hal, pertama korupsi di sektor sumber daya alam karena itu memang banyak dilakukan sebelumnya. Kedua, pengadaan barang dan jasa,” katanya usai acara Sarasehan Kebangsaan di Pekanbaru, Riau, Sabtu (30/3).

Banyak para pejabat di Riau terjerat KPK karena ‘bermain’ di sektor Kehutanan, seperti Annas Maamun dan Rusli Zainal maupun pejabat lainnya. “Sektor kehutanan paling penting, karena kalau dilihat kebun sawit aja ada lebih 2 juta hektare. Maka besar kemungkinannya. Maka Pemda dan Dinas Lingkungan Kehutanan, benar-benar harus melihat rencana tata wilayah Provinsi Riau,” jelasnya.

Untuk menekan jumlah koruptor di Riau, KPK bahkan menurunkan tim ke Bumi Lancang Kuning ini secara rutin. “Kami ada tim pencegahan KPK yang selalu ke Riau untuk menjaga tidak terjadi lagi (Gubernur Riau ditahan KPK),” ujarnya.

Bahkan, setelah dilantiknya Syamsuar dan Edy Natar Nasution untuk memimpin Riau lima tahun ke depan, KPK langsung memperingati mereka. Yaitu, untuk lebih berhati-hati, khususnya perizinan sektor kehutanan.

“Kami bilang sama gubernur Riau, kami tak punya niat lagi memenjarakam Gubri. Kan sudah tiga kali, kalau terjadi lagi seakan-akan pencegahannya gak jalan. Masa ada Gubernur ke empat di KPK berturut-turut, semoga tak terjadi,” kata Laode.

Laode menambahkan, yang bisa mengawasi agar tak terjadi lagi kasus- kasus korupsi adalah orang-orang intelektual yang fokus pada forum forum seperti yang diadakan Gerakan Suluh Kebangsaan ini.

“Saya ingatkan sekali lagi, jangan sampai jadi gubernur ke empat Riau yang meneruskan tiga gubernur sebelumnya,” tegasnya.*

Sumber: Jawa Pos

Shares: