HeadlineNews

Al Chaidar: Kelompok Bersenjata Aceh Timur Bukan Teroris

Pengamat Teroris Asia Tenggara, Al Chaidar

IDI (popularitas.com) – Kendati pihak kepolisian menduga Nasir Agung Cs memiliki hubungan dengan kelompok mujahidin, tetapi kelompok bersenjata yang terlibat baku tembak di Aceh Timur bukan kelompok teroris.

Hal ini disampaikan Al Chaidar, pengamat terorisme di Indonesia saat dihubungi popularitas.com, Jumat, 26 April 2019.

Dia menyebutkan KKB Aceh Timur merupakan korban politik yang ingin membentuk negara Aceh. Mereka juga tidak mengakui nota kesapahaman damai RI dan GAM.

“Mereka tidak punya afiliasi dengan kelompok teroris manapun, seperti ISIS, JI maupun jaringan Jemaah Ansharut Tauhid (JAT) di Indonesia. Nasir Agung dan teman-temannya hanya eks-GAM yang ingin mewujudkan Negara Aceh yang berazaskan Islam,” kata Al Chaidar.

Dosen Program Studi Antropologi Universitas Malikussaleh itu menjelaskan, KKB baru dapat dikategorikan dalam kelompok teroris apabila sudah melakukan aksi kekerasan terhadap masyarakat. Sejauh ini, kata dia, kelompok tersebut belum melakukan apapun selain deklarasi tentara Negara Kerajaan Aceh Darussalam.

“Saya sudah tanya ke beberapa sumber, tidak ada yang mengenal Nasir Agung, Abu Razak atau Mahdi. Jadi saya simpulkan mereka tidak berafiliasi dengan jaringan teroris dunia maupun di Indonesia,” pungkasnya.

Berita sebelumnya, Polda Aceh dan Polres Aceh Timur terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Dusun Seunubok Teungoh, Gampong Kruet Lintang, Kecamatan Perlak Timur, Aceh Timur, Rabu 24 April 2019 sekitar pukul 20.30 WIB. Peristiwa tersebut menyebabkan satu anggota KKB tewas.

Direskrimum Polda Aceh, Kombes Pol Agus Sartijo menjelaskan kontak tembak terjadi saat kepolisian mengepung rumah Jamaluddin (32). Di dalam rumah tersebut saat itu terdapat Nasir Agung (45), Mahdi (34) dan Sofyan alias Apui.

Sebelum baku tembak terjadi, polisi meminta ketiga orang ini untuk keluar dan menyerahkan diri. Namun, permintaan petugas disahuti dengan tembakan. Akibatnya petugas keamanan dan KKB terlibat baku tembak selama 45 menit.

“Mahdi asal Dusun Reformasi, Desa Paya Keutapang, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur berhasil kita tangkap. Sedangkan Nasir Agung tewas terkena tembakan di bagian dada, sedangkan Sofyan alias Apui berhasil kabur,” jelas Agus Sartijo.

Bersama tersangka, polisi turut menyita sejumlah barang bukti seperti satu pucuk AK 56 dan satu pucuk AK 47. Polisi juga mengamankan 3 magazine, 400 butir amunisi, 5 selongsong AK, 3 borgol, 2 handphone, 3 tas pinggang, 1 tasbih dan 2 lembar surat tentara Mujahidin.*(C-004)

Shares: