News

Anggota DPR Usul Vaksin Covid-19 Gratis untuk Seluruh Rakyat

Vaksin Covid-19 Sinovac Lulus Uji Klinis Fase 3
Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2020 REUTERS

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati mengatakan seharusnya pemerintah Indonesia menggratiskan vaksin Covid-19 bagi seluruh rakyat.

Mufida mengingatkan kesehatan dan keselamatan adalah hak seluruh rakyat. Oleh karena itu, ia menyebut sebaiknya pemerintah menggunakan Anggaran dan Penerimaan Belanja Negara (APBN) untuk vaksinasi seluruh warga.

“Karena ini bencana ‘global disease’ (penyakit dunia), harusnya APBN membiayai vaksinasi semua rakyat karena setiap warga negara punya hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama,” tutur Mufida, Senin (14/12).

Menurut Mufida, vaksinasi mandiri sebaiknya hanya jadi opsi bagi warga yang ingin lebih dulu mendapat vaksin. Vaksinasi mandiri pun harus tetap dilaksanakan dalam pengawasan pemerintah.

Ia meminta pemerintah menetapkan batasan harga dan memastikan ketersediaan vaksinasi mandiri jika tetap diadakan. Mufida mengaku khawatir ada pihak yang coba memanfaatkan kondisi itu.

“Jangan sampai ada komersialisasi di tengah pandemi yang memberatkan rakyat,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah diminta memastikan keamanan vaksin. Politkus PKS itu juga meminta pemerintah menyiapkan peta jalan (road map) agar vaksinasi berjalan lancar.

“Road map vaksinasi dari tahapan uji klinis, izin UEA, kebutuhan peralatan di semua fasilitas pelayanan kesehatan, kesiapan SDM, siapa yang akan divaksin duluan dan apa pertimbangannya, juga termasuk pembiayaan kegiatan vaksinasi,” tutur Mufida.

Sebelumnya, pemerintah menyiapkan rencana vaksinasi sebagai jalan keluar dari pandemo Covid-19. Saat ini, pemerintah hanya menyediakan vaksin gratis untuk 30 persen warga.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranro menyebut 32 juta orang akan mendapat vaksinasi program pemerintah, serta 75 juta orang membayar sendiri lewat jalur mandiri.

Pembagian skema program vaksinasi Virus Corona (Covid-19) menjadi gratis dan mandiri alias vaksin berbayar disebut karena terkait masalah ketersediaan anggaran.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan vaksin belum dapat diberikan secara gratis kepada seluruh penduduk sebab masih ada kebutuhan anggaran untuk sektor yang lain.

“Masih ada kebutuhan anggaran di sektor lain, seperti bansos, pendidikan, dan tentunya pelayanan kesehatan lain seperti operasi, perawatan penyakit kanker,” kata Nadia, Senin (14/12).

Pada pekan lalu diketahui sejumlah rumah sakit mulai membuka pendaftaran bagi warga untuk Vaksin Covid-19. Padahal, vaksin yang sudah didatangkan saat ini belum mendapat persetujuan penggunaan darurat (UEA) dari BPOM.

Atas apa yang terjadi, Komisioner Ombudsman RI, Alamsyah Saragih mengingatkan bahwa rumah sakit belum bisa membuka pendaftaran untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai saat ini. Pasalnya, pemerintah belum mengeluarkan izin edar serta menetapkan harga vaksin Covid-19.

Oleh karena itu, kata Alamsyah, pihaknya akan meminta pihak pengawas rumah sakit untuk memberikan teguran ke rumah sakit yang telah membuka pendaftaran vaksinasi Covid-19.

Sumber: CNN

Shares: