HeadlineNews

Bupati Aceh Besar Minta Para Pihak Terlibat Tanggulangi Bencana

Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali didampingi Forkopimda meninjau peralatan penanggulangan bencana usai Apel Kesiapam Personil dan Peralatan Penanggulangan Bencana Kabupaten Aceh Besar tahun 2020 di Lapangan Bungong Jeumpa Kota Jantho, Rabu (4/3/2020).(Antara)

ACEH BESAR (popularitas.com) – Bupati Aceh Besar Mawardi Ali mengajak semua pihak terlibat aktif dalam penanggulangan bencana sesuai porsi dan tugas masing-masing.

Mawardi mengajak baik instansi pemerintah maupun dunia usaha di Aceh Besar dapat berperan aktif. Sehinggi saat bencana tiba dapat meminimalisir korban dan dapat juga mengurangi bencana terjadi di Kabupaten Aceh Besar.

“Saya berharap semua instansi baik pemerintah maupun dunia usaha dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar dapat mengambil peran dalam usaha penanggulangan bencana sesuai dengan porsi tugas masing-masing,” katanya di Aceh Besar, Rabu (4/3/2020) dilansir antara.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela menjadi inspektur apel Kesiapan Personil dan Peralatan Penanggulangan Bencana Kabupaten Aceh Besar tahun 2020 di Lapangan Bungong Jeumpa, Kota Jantho.

Ia menjelaskan Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Aceh yang mempunyai potensi cukup tinggi terhadap berbagai macam bencana.

Bencana-bencana tersebut terdiri dari bencana alam maupun nonalam yang meliputi fenomena bencana geologi (gempa bumi, tsunami, gerakan tanah, dan letusan gunungapi), bencana akibat hidrometeorologi (banjir, tanah longsor, kekeringan, dan angin puting beliung).

Sedangkan bencana nonalam meliputi bencana akibat faktor biologi (wabah penyakit manusia dan penyakit tanaman/ternak.

Ia mengatakan dengan beragamnya potensi bencana di Kabupaten Aceh Besar, maka diperlukan upaya kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana.

“Upaya kesiapsiagaan adalah suatu siklus yang secara berurut mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelatihan, penyiapan sumber daya peralatan, latihan, evaluasi, tindakan koreksi, dan mitigasi,” katanya.

Ia mengatakan siklus tersebut mengisyaratkan bahwa kegiatan kesiapsiagaan tidak pernah berhenti, tetapi selalu dinamis karena dituntut adanya tindakan koreksi untuk perbaikan langkah kesiapsiagaan berikutnya, guna menjadikan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana.

Ia menambahkan berdasarkan data kejadian tahun 2018 dan 2019, bencana yang paling sering terjadi di Aceh Besar adalah kebakaran hutan dan lahan.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Besar, Farhan menambahkan berdasarkan data dari Pusdalops BPBD Kabupaten Aceh Besar, adanya peningkatan jumlah kejadian bencana yang terjadi pada tahun 2019 dibandingkan dengan kejadian bencana pada tahun 2018.

Pada tahun 2019 terjadi 227 kejadian bencana, sementara pada tahun 2018 hanya berjumlah 182 kejadian.

“Kenaikan kejadian ini tidak terlepas dari beberapa faktor, seperti kerusakan alam dan perubahan iklim,” katanya.[acl]

Shares: