News

104 Dokter Gugur Selama Enam Bulan Pandemi

Satu Lagi Pasien Sembuh, Aceh Nol Positif
Ilustrasi petugas medis, garda terdepan penanganan pandemi corona. (AFP/Paolo Miranda)

POPULARITAS.COM – Tepat enam bulan pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan data, ada sebanyak 104 dokter meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Jumlah itu berdasarkan catatan IDI sejak kasus Covid-19 pertama diumumkan terjadi di Indonesia pada 2 Maret 2020 hingga 2 September 2020. Untuk menghormati jasa para dokter yang gugur itu dan memberikan dukungan moril kepada dokter yang masih bertugas, IDI menggelar doa bersama secara virtual pada Rabu (2/9/2020) malam.

Ketua Umum IDI Daeng M Fakih mengatakan, para dokter yang wafat merupakan pejuang kemanusiaan yang membantu masyarakat yang sakit akibat terpapar Covid-19.

“Mudah-mudahan apa yang sudah diperjuangkan oleh sejawat kita dan petugas medis, bisa menjadi teladan,” ujar Daeng seperti dilansir laman Kompas.com.

“Khususnya teladan untuk para dokter agar terus bersemangat dan menjaga komitmen dalam membantu merawat masyarakat yang sakit Covid-19 sampai sembuh,” lanjut dia.

Sebelumnya, pada 30 Agustus 2020, PB IDI melaporkan telah ada 100 dokter meninggal dunia akibat Covid-19. Dengan demikian, selang tiga hari telah ada penambahan empat dokter meninggal dunia yang terkonfirmasi terpapar Covid-19.

Dilansir dari data 104 nama dokter yang wafat, para dokter tersebut berasal dari berbagai provinsi, yakni DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Aceh, NTB dan Papua Barat.

“Mudah-mudahan acara ini menjadi titik balik agar kita semua bergotong-royong dan mencari solusi agar Indonesia bisa terbebas dari pandemi Covid-19,” tambah Daeng.

Juru Bicara IDI Halik Malik mengungkapkan, terkait meninggalnya para dokter karena paparan Covid-19, Satgas Covid-19 PB IDI telah membentuk tim khusus. Tim tersebut bertugas untuk mengaudit dan menginvestigasi persoalan dokter yang terpapar virus corona dan dokter yang meninggal dunia karena Covid-19.

“Ada juga yang secara khusus melakukan langkah pencegahan dan mitigasi,” ujar Halik pada Senin (31/8/2020).

Pembentukan tim investigasi seperti itu dinilai perlu juga dilakukan oleh pemerintah. Ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, sangat penting bagi pemerintah membentuk tim serupa. Selain menyelidiki penyebab kematian dokter, penelusuran oleh tim disebut mampu menelusuri faktor lain yang memicu banyaknya jumlah dokter yang terpapar Covid-19.

“Ini penting juga untuk evaluasi penanganan Covid-19. Banyaknya dokter yang meninggal itu menukkan pandemi sudah tak terkendali,” kata Pandu kepada Kompas.com, Rabu (2/9/2020). Dia pun mengkritisi sikap pemerintah yang hanya mementingkan pemberian santunan kematian.

Editor: dani

Shares: