News

Cerita Rahmadi dirikan balai baca meski lingkungan sekitar tak mendukung

Rahmadi punya segudang mimpi memajukan perpustakaan yang ia dirikan di Desa Paya Bili, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Perpustakaan yang diberi nama “Balai Baca Paya Bili” ini sudah memasuki tahun ke delapan.
Anak-anak di balai baca milik Rahmadi di Desa Paya Bili, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe.

POPULARITAS.COM – Rahmadi punya segudang mimpi memajukan perpustakaan yang ia dirikan di Desa Paya Bili, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Perpustakaan yang diberi nama “Balai Baca Paya Bili” ini sudah memasuki tahun ke delapan.

Tepat pada 2015 silam, pria berusia 31 tahun ini menyulap salah satu sisi rumahnya menjadi ruangan membaca. Sejumlah buku yang dibeli menggunakan uang pribadi disusun rapi di sana.

“Lokasinya di rumah saya, ruang tengah di rumah saya gunakan untuk balai baca, buku baca belum banyak, tetapi sudah lumayan itu dari uang pribadi saya,” kata Rahmadi, Selasa (8/3/2022).

Rahmadi memiliki motivasi besar dalam meningkatkan literasi kepada anak-anak di desanya, sembari menyadarkan masyarakat Paya Bili bahwa pentingnya pendidikan untuk generasi masa depan.

“Awal saya mulai itu tahun 2015, saya mengajak anak-anak seputaran desa sini untuk mengajak mereka belajar bersama dan mengasah kemampuan agar giat membaca dan lainnya,” ujar Rahmadi.

Dalam membangun impiannya, Rahmadi tak sendiri. Dia juga dibantu oleh adik perempuan bernama Zainah, 28 tahun. Bersama sang adik, Rahmadi menanamkan nilai-nilai literasi membaca dan menulis kepada generasi Paya Bili.

Di tahun pertama hingga ke lima, masyarakat Paya Bili mendukung penuh inovasi yang dilakukan Rahmadi. Namun di tahun berikutnya, berbagai opini negatif muncul seakan-akan menyudutkan dirinya.

“Terjadi mis komunikasi padahal saat itu baru dikunjungi camat saja, tetapi apapun itu saya konsisten untuk mempertahankan balai baca saya, lakasi akan kami pindah ke pusat kota agar tidak menimbul fitnah,” jelasnya.

Akibat isu miring tersebut, kata Rahmadi, anak-anak mulai enggan datang ke balai baca. Padahal, menurutnya hal ini bisa meringankan beban orang tua mereka di bidang pendidikan, ditambah lagi di tengah situasi pandemi Covid-19.

“Kita lihat akibat kebijakan pemerintah dalam penanganan Covid-19, pendidikan anak harus dibatasi belajar tatap muka, dengan adanya kegiatan ini kan bisa membantu, tetapi ya sudah harus gimana lagi,” ujarnya.

Rencananya, Rahmadi akan memindahkan balai baca tersebut ke Desa Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Sistemnya juga masih seperti sebelumnya, yakni dibuka untuk umum dan gratis.

“Kalau sebelumnya hari Sabtu dan Minggu saja untuk anak SD, untuk kalangan anak SMP belum ada. Meski sudah berkurang, Alhamdulillah adik saya dipercaya orang tua untuk memberikan les privat. Kita berharap ada anak lain lebih ramai lagi agar bisa belajar kembali secara gratis,” imbuhnya.

Shares: