HeadlineNews

Darurat Narkoba, Pemerintah Diminta Bangun Pusat Rehabilitasi di Aceh

BANDA ACEH (popularitas.com) – Anggota Komisi III DPR RI, Nasir Djamil mendorong pemerintah Aceh dan pusat agar mengupayakan pencarian dana untuk pembangunan pusat rehabilitas narkoba di provinsi tersebut.

“Saya sangat berharap agar pusat rehabilitasi narkoba segera dibangun di kawasan ini, karena Pemerintah Provinsi Aceh sejak 2008 telah mengalokasikan lahan,” kata Nasir Djamil saat meninjau lahan rencana pembangunan pusat rehabilitasi narkoba di Desa Tumbo Baro, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar, Jumat, 25 Oktober 2019 sore.

Politisi PKS ini berharap pembangunan pusat rehabilitasi itu bisa terwujud pada tahun 2020. Menurutnya, proses pembangunan bisa dilakukan bertahap dua hingga empat tahun.

Baca: DPR RI Tinjau Lahan Pembangunan Pusat Rehabilitasi Narkoba di Aceh

Kata Nasir, dirinya selaku anggota DPR RI asal Aceh yang membidangi hukum dan HAM punya tekat untuk mewujudkan pembangunan tersebut. Karenanya, ia akan berupaya memasukkan program itu dalam APBN perubahan tahun depan.

“Mudah-mudahan 2020 di APBN perubahan anggaran untuk pembangunan ini bisa direalisasikan, secara teknis kita minta pemerintah Aceh menyiapksan semacam desain bangunan daripada pusat rehabilitasi ini,” jelas Nasir.

Di sisi lain, Nasir juga berupaya mendorong BNN untuk memberi perhatian serius pada rencana pembangunan itu. Karena, Aceh sudah darurat narkoba.

“Kita menyadari bahwa Aceh juga statusnya darurat narkoba, oleh karenanya sudah sepatutnya pusat rehabilitasi hadir di Aceh, di tempat ini saya nilai sangat layak karena di sekeliling kawasan ini ada pesantren, rekreasi, sehingga kemudian cocok untuk korban narkoba dalam menjalani rehab medis dan sosial,” kata dia.

Nasir juga berharap Presiden dan Menteri Keuangan agar peka terhadap keingingan pemerintah Aceh. Dengan adanya pusat rehab, maka negara telah berupaya menyelamatkan warganya dari bahaya narkoba.

“Ini upaya negara dalam menyelamatkan warganya dari bahaya narkoba dan menyelamatkan warganya menjadi korban markoba,” tutur Nasir.

“Jadi tidak ada istilahnya ada kata tidak, untuk membangun tempat ini, karena sekali lagi Aceh sama seperti daerah-daerah lainnya yakni mengalami darurat narkoba,” lanjut dia.*(C-008)

Shares: