News

DPRA Nilai Program GEMA Pemborosan Anggaran

DPRA Nilai Program GEMA Pemborosan Anggaran
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah melepas rombongan GEMA di Kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh, Selasa (1/9/2020). Antara Aceh/HO

POPULARITAS.COM – Anggota DPRA Islandar Usman Al Farlaky menilai program Gerakan Masker Aceh (GEMA) dari Pemerintah Aceh merupakan pemborosan anggaran karena mengerahkan aparatur sipil negara ke seluruh pelosok daerah di provinsi itu untuk membagikan masker

“Berapa banyak anggaran perjalanan dinas aparatur sipil negara Pemerintah Aceh hanya untuk membagikan masker kepada masyarakat di seluruh Aceh,” kata Iskandar Usman Al Farlaky di Banda Aceh, Kamis (3/9/2020) dilansir Antara.

Menurut Sekretaris Komisi V DPRA tersebut, seharusnya Pemerintah Aceh meminta bantuan pemerintah kabupaten/kota menyalurkan masker kepada masyarakat. Sebab, pemerintah kabupaten/kota memiliki aparatur di seluruh wilayah, termasuk daerah pelosok.

“Pemerintah kabupaten kota memiliki perangkat hingga pelosok. Jadi, mengapa harus diturunkan staf dari pemerintah provinsi hanya untuk bagi-bagi masker,” kata Iskandar Usman Al Farlaky.

Politisi Partai Aceh tersebut menilai program tersebut sarat kepentingan politis dan pemborosan anggaran. Sementara, saat ini tidak sedikit masyarakat Aceh ekonominya terpuruk akibat pandemi COVID-19.

“Harusnya, Pemerintah Aceh fokus membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, bukan mengeluarkan anggaran untuk biaya perjalanan dinas membagi-bagikan masker hingga pelosok,” kata Iskandar Usman Al Farlaky.

Iskandar Usman juga mengkhawatirkan program GEMA dengan menurunkan staf Pemerintah Aceh ke daerah akan menjadi potensi penyebaran virus corona yang dikenal dengan sebutan COVID-19.

“Sejumlah pejabat di Aceh positif CIVID-19. Siapa yang menjamin staf yang diturunkan ke daerah bebas COVID-19. Bisa saja mereka orang tanpa gejala yang bisa menularkan COVID-19 kepada warga lainnya,” kata Iskandar Usman Al Farlaky.

Senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRA Safaruddin. Safaruddin menilai program Gerakan Masker Aceh dengan menugaskan aparatur sipil negara Pemerintah Aceh membagikan langsung masker ke daerah merupakan pemborosan.

“Kami menilai program ini pemborosan. Harga masker tidak seberapa dibandingkan dengan anggaran yang dikeluarkan untuk perjalanan dinas bagi-bagi masker,” kata Safaruddin.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh melepas konvoi Gerakan Masker Aceh (GEMA) yang melibatkan aparatur sipil negara untuk membagikan masker di seluruh Aceh.

Peserta konvoi akan mendatangi 6.497 gampong/desa yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh. Selain membagikan masker, aparatur sipil negara tersebut mengampanyekan pemakaian masker guna mencegah COVID-19.[acl]

Shares: