EkonomiNews

Harga Gula Pasir di Pidie Jaya Berangsur Turun

ilustrasi, Pedang rempah-rempah di Pasar Tradisional Lueng Putu. (popularitas/Nurzahri)

PIDIE JAYA (popularitas.com) – Harga gula pasir di Kabupaten Pidie Jaya, dalam sepekan terakhir berangsur turun. Penurunan itu berkisar Rp 4.000 per kilogramnya.

Jika pada Maret 2020, komoditas tersebut melonjak tinggi, di mana perkilonya mencapai Rp 23 ribu, kini turun menjadi Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu.

“Harga gula sudah mulai turun sekarang. Untuk kami pedagang eceran, kami jual Rp 18 ribu,” kata Ramli (52) salah satu pedagang rempah-rempah di Pasar Tradisional Lueng Putu, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, Sabtu 11 April 2020.

Harga jual gula pasir tersebut yang sebelum melambung tinggi itu, mulai turun diawal-awal April 2020, atau sudah berlangsung selama 10 hari terakhir.

Saat komoditas tersebut berada pada harga Rp 23 ribu perkilonya, pihaknya menebus gula pasir dari pedagang grosiran untuk setiap sak berat 50 kg dengan harga Rp 1 juta hingga Rp. 1,1 juta.

“Dalam beberapa hari ini kami beli dari agen, Rp 870 ribu persak. Kalau kita jual dengan harga Rp 18 ribu per kilo, itu keuntungannya hanya Rp 500,” jelasnya.

Ramli mengakui, melonjaknya harga gula pasir hingga bisa berada pada Rp 23 ribu perkilo itu, dari dasar Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, mulai terjadi saat virus Corona mulai merebak ke Indonesia.

Walau mulai turun, namun jika dibandingkan dengan HET, harga gula pasir saat ini jelas Ramli masih tergolong tinggi.

“Sebelum naik tinggi, kita beli persaknya hanya sekitar Rp 570 ribu, atau Rp 600 ribu, dan itu saat harga jual eceran Rp. 12.500 perkilonya,” ungkapnya.

Reporter: Nurzahri

Shares: