HeadlineNews

Ketua Forkab Aceh Dipecat

Pengurus Forkab se Aceh. (ist)

BANDA ACEH (popularitas.com): Ketua umum Forkab Aceh, Polem Muda Ahmad Yani, dipecat dari posisinya sebagai pimpinan organisasi tersebut.

Perihal pemecatan itu, disampaikan salah satu pendiri, Nasir Lado, kepada media ini, Minggu, 1 Maret 2020.

Disampaikannya, proses pemecatan Polem Muda Ahmad Yani, dilakukan dalam rapat konsolidasi dan evaluasi Forkab Aceh, yang dihadiri oleh seluruh pimpinan cabang, dan juga termasuk dewan pendiri, yang dilangsungkan, disalah satu hotel di Banda Aceh, Minggu, 1 Maret 2020.

Dalam rapat tersebut, seluruh ketua cabang, mengusulkan pemecatan terhadap kepemimpinan Polem Muda Ahmad Yani, dengan didasarkan pada pertimbangan, bahwa yang bersangkutan dinilai tidak menjalankan organisasi dengan baik dan benar.

Baca: Cerita Korban Dugaan Tindakan Asusila yang Dilakukan Ketua Forkab

Para peserta menyampaikan, dalam memimpin Forkab Aceh, sambung Nasir, Polem Muda Ahmad Yani, kerap berbuat tindakan yang tidak mencerminkan pada keputusan organisasi. Seperti mengganti pengurus cabang tanpa rapat, dan bahkan memecat sekretaris tanpa melalui mekanisme keorganisasian.

“Arogansi Polem Muda Ahmad Yani dalam memimpin organisasi tersebut, membuat dinamika internal menjadi terpecah, dan hal tersebut tidak sehat untuk berjalannya lembaga ini,” kata Nasir.

Rapat yang dihadiri sekitar 60 peserta, yang merupakan pengurus cabang Forkab se Aceh, secara bulat memutuskan memberhentikan Polem Muda, dan menunjuk dirinya, untuk memimpin organisasi tersebut.

Saat ditanya, apakah pemecatan Polem juga ada kaitannya dengan sejumlah kasus yang menerpanya, Nasir menjelaskan, bahwa hal tersebut juga menjadi pertimbangan para pengurus.

Dalam rapat tersebut, perilaku dan tindakan Polem Muda, yang sempat diberitakan oleh banyak media beberapa waktu lalu, dinilai peserta rapat, membuat citra organisasi menjadi negatif, dan hal itu membuat Forkab Aceh, citranya buruk ditengah masyarakat.

Atas dasar itu, kata dia, untuk mengembalikan marwah organisasi, perlu diambil tindakan dan langkah tegas, oleh pengurus cabang dan pendiri, untuk menyelematkan citra Forkab Aceh yang sempat tercoreng.

“Dengan telah digantinya Polem Muda, kami berharap organisasi ini lebih baik kedepan, dan terus berperan dalam pembangunan Aceh dan menjaga perdamaian di negeri serambi mekkah ini,” ujarnya. (SKY)

Shares: