News

Kronologi temuan kasus polio di Pidie hingga penetapan status KLB

Kronologi temuan kasus polio di Pidie hingga penetapan status KLB
Ilustrasi pasien polio. Foto: Getty Images/iStockphoto/wckiw

POPULARITAS.COM – Pemerintah mendadak menetapkan penyakit polio sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal itu menyusul temuan satu pasien polio di Aceh berusia 7 tahun, diketahui terinfeksi virus polio tipe 2. Sempat beredar kabar pasien tersebut mengalami kelumpuhan, seperti apa kronologi temuan kasusnya?

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu Kementerian Kesehatan RI memaparkan, Indonesia sudah menyatakan eradikasi polio pada 2014. Walhasil kini dengan ditemukannya pasien polio walaupun baru 1 kasus, penyakit tersebut langsung dinyatakan berstatus KLB.

Dalam paparan pada Sabtu (19/11/2022), dr Maxi memaparkan kronologi temuan pasien polio tersebut:

6 Oktober: Anak mulai sakit
9 Oktober: Onset lumpuh
18 Oktober: Pasien masuk RSUD TCD Sigli
21-22 Oktober: Pasien menjalani pemeriksaan dengan 2 spesimen diambil
25 Oktober: Sampel tiba di provinsi, kemudian dikirimkan ke Jakarta
27 Oktober: Sampel tiba di Jakarta
28 Oktober: Sampel diterima BKPK
7 November: Muncul hasil RT PCR, ditemukan pasien di Aceh terinfeksi virus polio tipe 2 dan tipe 3 sabin
8 November: Hasil RT PCR dikirimkan ke laboratorium Biofarma sebagai laboratorium rujukan Nas Polio untuk sequencing
10 November: Keluar hasil sequencing pasien di Aceh positif polio tipe 2

Lebih lanjut dr Maxi memaparkan, pasien tersebut mengalami pengecilan di paha dan betis. Kini, pasien tersebut bisa berjalan walaupun dalam kondisi tertatih.

“Anak itu mengecil di bagian otot, paha, dan betis, dan memang tidak ada riwayat imunisasi. Tidak memiliki riwayat perjalanan, kontak, dan ada perjalanan ke luar, nggak ada,” ungkap Maxi.

Hal itu dia sampaikan dalam konferensi pers virtual bertajuk ‘Konferensi Pers: Kejadian Luar Biasa Polio di Indonesia’, Sabtu (19/11/2022).

“Tapi anak ini kalau melihat kondisinya, kemarin saya lihat jalan sekalipun masih tertatih-tatih. Cuman memang, tidak ada obat. Nanti tinggal difisioterapi untuk mempertahankan massa ototnya,” sambungnya.

Sumber: Detik.com

Shares: