HukumNews

Membungkam Rahimandani, Kapolda Bengkulu bisa apa

Membungkam Rahimandani, Kapolda Bengkulu bisa apa
Teguh Santosa (kiri), Rahimandani (kanan) dalam sebuah acara Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Jakarta 2022. FOTO : JMSI

POPULARITAS.COM – Lebih dari dua pekan, sejak kasus penembakan Wakil Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Rahimandani, polisi belum berhasil menangkap pelakunya.

Yang pasti, ada persoalan yang mendasari pelaku, pada Jumat 3 Februari 2022 lalu, mencoba membunuh Rahimandani dengan menggunakan senjata laras pendek.

Rahimandani sendiri, mungkin tak membayangkan punya musuh, atau mengetahui seseorang menaruh dendam padanya. Langkahnya menuju masjid untuk tunaikan kewajiban sholat jumat, menjadi petaka yang akan diingatnya sepanjang waktu. Tapi, mantan Sekjen Pemuda Muhamadiyah itu, luput dari kematian.

Jika merujuk pernyataan Kapolda Bengkulu Irjen Pol Armed Wijaya, penembakan dilakukan oleh orang profesional. Jenderal Bintang dua itu sendiri, berjanji akan ungkap, dan bongkar motif dari kasus itu.

Janji tinggal janji, tapi bukti belum terjadi. Sudah 14 hari, kasus ini belum temukan titik terang, dan hal ini tentu saja menyisakan tanda tanya, Kapolda Bengkulu bisa apa.

Jika melihat rekam jejak Irjen Pol Armed Wijaya yang miliki pengalaman bidang reserse, tentu tidak sulit untuk menemukan dan mengungkap pelaku. Lambannya penanganan kasus ini, menjadi tanda tanya besar bagi insan pers terkait dengan kinerja jenderal bintang dua lulusan Akpol 1988 itu.

Dua pekan berlalu, kondisi kesehatan Rahimandani makin membaik. Peluru yang ditembakkan pelaku, hanya mengenai sisi badan kiri, dan tembus hingga lengan sebelah kiri CEO RMOLBengkulu itu.

Dari keterangan Kepolisian Polda Bengkulu, proses olah TKP yang dilakukan, telah ditemukan selongsong peluru, dan diduga senjata yang digunakan untuk membunuh Rahimandani, merupakan jenis laras pendek organik.

JMSI kawal ketat kasus Rahimandani

Ketua Umum Teguh Santosa, kepada Popularitas.com, Jumat (16/2/2023) menerangkan, dirinya intens berkomunikasi dengan Rahimandani, dan memantau perkembangan kondisi fisik yang bersangkutan. 

“Kemarin, Kamis (16/2/2023), saya menghubungi Rahimandani, dan saat ini kondisinya makin membanik, dan jahitan bekas luka tembakan sudah dibuka,” terang Teguh.

Kepada dirinya, Rahimandani mengungkapkan perihal rasa was was dan cemas menghantuinya, sebab hingga saat ini, para pelaku belum ditangkap, dan motif penembakan dirinya belum terungkap.

Rahimandani sendiri, saat ini mendapatkan pengawalan dari kepolisian Polda Bengkulu, guna memastikan keamanannya, ungkap Teguh kemudian.

Untuk memastikan dan mengawal kasus ini, sebagai Ketua Umum JMSI, ujar Teguh, dirinya telah melayangkan surat kepada Dewan Pers, dan meminta agar perkembangan penaganan persoalan ini mendapatkan atensi dan perhatian dari induk organisasi wartawan itu.

JMSI sendiri, tegas Teguh lagi, akan terus mengawal perkembangan penyelidikan kasus ini, dan berharap pelaku yang mencoba membunuh Rahimandani dapat ditangkap.

“Sangat perlu kasus ini segera terungkap, diketahui motif dan pelakunya agar tidak berkembang berbagai dugaan yang insinuatif. Selain itu, perlu memberikan kepastian keamanan kepada Sdr. Rahimandani yang sekarang selalu merasa khawatir karena pelaku upaya pembunuhan masih berkeliaran,” ujar Teguh.

Shares: