EditorialHeadline

Orbituary Pak Kun, jasamu untuk Aceh tak ternilai

Mantan Kepala BRR Aceh-Nias Kuntoro Mangkusubroto meninggal dunia
Tangkapan layar - Kepala Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh-Nias, Kuntoro Mangkusubroto dalam webinar "Peace Building and Post Tsunami Recovery: Aceh Case 2005-2015" yang diikuti di Jakarta, Senin (9/5/2022). ANTARA/ Zubi Mahrofi/aa.

POPULARITAS.COM – Rakyat Aceh dan dunia milik memori kolektif gempa dan tsunami yang meluluhlantakan Aceh 26 Desember 2004 silam. Kedahsyatan getaran bumi 9,1 SR yang diikuti gelombang air laut setinggi 30 meter dengan kecepatan 360 kilometer per jam itu menyapu bersih daratan.

Gempa Aceh kala itu sebabkan seluruh dunia bergetar. Durasi gempa selama  8,3 menit merupakan terlama sepanjang sejarah bumi menurut pendapat para ahli. 127 ribu nyawa melayang dan 93 ribu jiwa hilang.

Aceh luluh lantak, korban nyawa tak terkira. Ditengah kekacauan dan ketidakpastian saat itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang baru dilantik 20 Oktober 2004 itu, secara cepat ambil keputusan.

Empat bulan operasi tanggap darurat di Aceh berjalan dengan baik, ribuan relawan dari seluruh Indonesia, dunia, dan bahkan 16 ribu pasukan militer dari berbagai negara ikut andil saat penangangan gawat darurat di provinsi ujung barat Sumatra tersebut.

Usai operasi tanggap darurat dinyatakan selesaikan, pada 30 April 2004, SBY menunjuk Kuntoro Mangkusubroto untuk memimpin satu lembaga yang diberi nama Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) Aceh. Tugas Kuntoro sangat berat, memastikan proses rehabilitasi Aceh berjalan dengan baik dan benar.

Penjukan Kunturo bukan tanpa alasan, lelaki yang pernah dipercaya sebagai Menteri Pertambangan era 1998-1999 itu, merupakan sosok yang bersih. Kepadanya diletakan harapan untuk bisa benahi Aceh dengan cepat.

Tugas Pak Kun, begitu nama lelaki itu kerap disapa rekan-rekannya di Aceh, sangat berat. Ia dan tim yang dipimpinnya, harus membangun kembali puing-puing. Berat memang, 139 ribu rumah hancur, 119 jembatan rusak parah, 3.415 sekolah ambruk dan 2.618 kilometer jalan hancur.

Pak Kun bersama timnya hanya punya waktu empat tahun berdasarkan undang-undang untuk menyelesaikan semua itu. Terbukti, pria yang pernah menjabat sebagai Direktur PLN itu mampu melakukannya.

Diakhir masa tugasnya, Pak Kun kepada Presiden RI SBY menyampaikan kemajuan pembangunan di Aceh. Hasilnya, 134 ribu rumah tuntas dibangun, 3.600 kilometer ruas jalan selesai dikerjakan. Kuntoro dinilai banyak kalangan berhasil menuntaskan pekerjaan rehabilitasi Aceh yang teramat sulit kala itu.

Minggu (17/12/2023), kabar duka menyelimut Indonesia. Tokoh yang dikenal berintegritas dan bersih itu berpulang ke rahmatullah. Pak Kun, lelaki itu kembali ke pangkuan Allah di usianya ke-76.

“Beliau meninggal dunia di RSCM Kencana pukul 01.03 WIB tadi,” kata Sekretaris dari Kuntoro Mangkusubroto, Anindityas,.

Almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Kesemek Blok S Nomor 2 Kompleks Kalibata Indah, Jakarta Selatan.

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Pak Kun sempat dirawat di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo. Jenazah almarhum direncanakan dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta.

Pak Kun, nama panggilan yang akrab ditelinga masyarakat Aceh kalau itu. Kini, nama itu akan terpasang dibatu nisan lelaki yang miliki jasa cukup besar untuk provinsi berjuluk serambi mekkah ini. Selamat jalan Pak Kun, Innalillahi wa Inna Illahi rajiun, doa kami dari Aceh. (***EDITORIAL)

Shares: