News

Pembelian ratusan sepmor untuk Keuchik di Pidie Jaya dilakukan lewat e-catalog

Pembelian ratusan sepmor untuk Keuchik di Pidie Jaya dilakukan lewat e-catalog
Dokumen APBDes salah satu Gampong di Pidie Jaya. FOTO : popularitas.com/Nurzahri

POPULARITAS.COM – Ketua Forum Keuchik Pidie Jaya, Iskandar mengatakan bahwa, proses pembelian ratusan sepeda motor jenis Yamaha NMAX dan Honda PCX, dilakukan lewat sistem pengadaan e-catalog. Karna itu, dirinya memastikan proses tersebut telah berjalan sesuai dengan ketentuan dan Aturan yang berlaku.

Hal itu disampaikan oleh Iskandar tanggapi pemberitaan popularitas.com terkait dengan pembelian sebanyak 222 sepeda motor yang dilakukan oleh keuchik di Kabupaten Pidie Jaya. “Untuk pembelian melalui skema e-catalog yang tersedia,” katanya kepada popularitas.com, Rabu (24/4/2024) di Meureudu.

Dia menyebutkan bahwa, alasan membeli sepeda motor pada dua diler yang berada di Meureudu, sebab hanya didua tempat tersebut yang tersedia sistem pembelian lewat e-catalog. “Ini yang dibeli kan barang negara, jadi gak mungkinlah kita main-main,” terangnya.

Iskandar berdalih bahwa, diler yang berada di Lueng Putu tidak tersedia pembelian sistem e-catalog, karna itu hanya ada dua pilihan diler untuk membeli ratusan sepeda motor tersebut.

MaTA nilai DPMG Pidie Jaya lepas tangan terkait pembelian ratusan sepeda motor oleh keuchik

Ditambahkannya lagi, pagu anggaran yang tersedia dan diploting pada APBDes untuk pembelian kenderaan bermotor untuk tahun anggaran 2024 adalah senilai Rp35 juta. “Nah, jadi dengan harga tersebut, pilihannya ada dua, yakni jenis PCX dan NMX,” sebutnya.

Dari penelusuran yang dilakukan oleh popularitas.com terhadap APBDes salah satu gampong di Pidie Jaya, tertera harga satuan belanja pengadaan alat transfortasi itu sebagaimana tercatat dalam dokumen APBDes tahap awal itu adalah sebesar Rp 35.000.000 dengan judul kegiatan penyediaan sarana transportasi.

Akumulasi total untuk pembelian sepeda motor untuk 222 gampong, anggaran yang dibutuhkan capai Rp7,77 miliar.

Iskandar melanjutkan, rencana pembelian kenderaan roda dua untuk keuchik di Pidie Jaya sendiri, telah dimusyawarakan saat pertemuan di Forum Keuchik. Jadi, wacana itu sudah lama muncul, meningat kondisi kenderaan operasional yang lama sudah berusia lebih dari lima tahun, tambahnya. “Jadi pembelian sepeda motor itu bukan tiba-tiba, tapi sudah diwacanakan sejak tahun lalu dan baru direalisasikan pada 2024 ini,” terangnya.

Iskandar memastikan bahwa, proses pembelian kenderaan bermotor tersebut dilakukan oleh keuchik secara langsung lewat sistem e-catalog dan tidak melibatkan pihak manapun. “Keuchik dibeli sendiri, tidak menyangkut sana-sini, uang dari APBG gampong dibeli sendiri. Setelah usulan (pengadaan) diterima oleh pihak kabupaten, kemudian dimasukkan sendiri (dalam APBDes) hasil kesepakatan di gampong lagi bersama masyarakat,” jelas Iskandar.

Dana yang dianggarkan dalam APBDes 2024 masing-masing gampong untuk beli motor matik bongsor tersebut adalah senilai Rp 35 juta, sedangkan harga motor tersebut dibeli Rp 33 juta. “Yang dianggarkan Rp 35 juta, nanti yang itu (sisa anggaran) saat perubahan akan dimasukkan ke dalam perubahan (APBDes P 2024) Dan motor itu dibeli oleh masing-masing keuchik apa yang disuka,” jelasnya.

Shares: